TERNATE, OT - Warga Kelurahan Jambula, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, mengancam akan melakukan aksi Jilid lll, jika investigasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate tidak sesuai hasil kesepakatan bersama beberapa waktu lalu.

Koordinator Aksi warga Jambula, Syahrizal Ansar saat dihubungi mengatakan, kesepakatan dengan DLH untuk membawa sampel tumpahan minyak ke Manado Sulawesi Utara (Sulut) selama 4 hari, namun pihaknya akan menunggu hingga waktu satu minggu terhitung mulai dari 9 April 2022 lalu.

"Meski sudah lewat 4 hari tapi belum melakukan aksi lanjutan, karena masih tunggu sampai satu minggu, terhitung 7 hari sejak dibawa ke Manado," ujarnya.

Kata dia, jika sudah sampai 7 hari atau lebih dan belum juga ada kejelasan terkait hasil uji labfor maupun investigasi dari DLH, maka pihaknya akan melakukan aksi jilid lll dengan mobilisasi massa dalam jumlah besar.

"Ketika sudah satu minggu dan DLH belum membawa hasil atau belum ada kejelasan, maka jangan salahkan kami," ujar Syahrizal.

Lanjutnya, dalam aksi jilid lll ini massa yang dimobilisasi meliputi beberapa Kelurahan yang berada di dua Kecamatan yakni Kecamatan Pulau Ternate dan Kecamatan Ternate Selatan, yang terkena dampak dari tumpahan minyak.

"Jadi ada beberapa Kelurahan yang akan turun ke jalan apabila DLH lambat dalam investigasi atau memberikan keterangan," tegasnya.(ier)