LABUHA,OT - Masyarakat disejumlah desa yang berdekatan dengan pulau Widi terlihat belum maksimal mempersiapkan menyambut kegiatan event. Widi International Fishing Tournament (WIFT) 2017 yang akan diikuti 300 peserta dari dalam dan luar negeri pada 25 sampai 29 Oktober 2017 mendatang. Padahal Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) dan Pemkab Halsel sudah melakukan berbagai langkah persiapan menyambut ivent yang bakal di hadiri Presiden RI Joko Widodo. Sekretaris Komisi III DPRD Halsel, Naser Barmawi, Selasa (8/8)2017) menegaskan, hasil kunjungan komisi III disejumlah desa yang berdekat dengan Pulua Widi menemukan, masyarakat belum maksimal mempersiapan diri menghadapi event ini. Kata dia, warga Desa Gane Luar Kecamatan Gane Timur Selatan dan desa Sekli Kecamatan Gane Barat Selatan, belum terlihat ada persiapan yang dilakukan masyarakat menyambut WIFT. "Dua desa ini adalah desa yang berdekat dengan tempat pelaksanaan event WIFT," ujarnya. Menurutnya, seharusnya dua desa ini juga harus siap menghadapi event tersebut, karena para peserta event bakal mengunjung desa yang ada di sekitar lokasi kegiatan. "Belum ada kesiapan warga terlihat seperti penataan infrastruktur desa belum memadai yakni, penyedian jamban dan pagar desa dan lainnya," katanya. Hal itu, dikarenakan persiapan yang dilakukan pihak Pemerintah Desa berjalan tidak maksimal. "Di Desa Sekli, masyarakat tidak ada yang mengerakan karena pemerintahan desanya tidak jalan, bahkan Kepala Desa tidak pernah berada di tempat,"tandasnya. Naser berharap, masalah ini perlu menjadi perhatian dari Pemkab Halsel. "Kalau muncul citra buruk ya tentu yang ikut kena adalah Pemerintah Daerah," katanya. Namun, berbagai kesiapan lokasi mulai dilakukan Pemkab Halsel seperti pembersihan lokasi yang menjadi pusat kegiatan di Widi. "Pembersihan lahan untuk pembangunan helipat juga sudah dilakukan, termasuk lokasi yang akan dibangun tenda-tenda. Bahkan ada juga pembangunan cotage yang dibangun oleh Pemda Halsel, dan rencana pembangunan tower serta rumah ibadah. ((red)