TERNATE, OT – Usai menyampaikan 17 tuntutan terkait dengan penolakan kenaikan harga BBM di depan kantor wali kota Ternate, massa aksi dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa IAIN Ternate langsung membubarkan, Kamis (8/9/2022).
Amatan indotimur.com di lapangan, massa aksi mulai membubarkan diri dari kantor wali kota Ternate usai membacakan 17 tuntutan aksi penolakan kebijakan pemerintah pusat terkait kenaikan harga BBM.
Berikut tuntutan yang disampaikan dalam aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM diantaranya.
1. Turunkan harga BBM
2. Usut tuntas mafia BBM
3. Tolak RUU-KUHP anti demokrasi
4. Wujudkan jaminan sosial
5. Wujudkan reforma agrarian sejati
6. Turunkan harga Sembilan bahan pokok
7. Berikan lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya
8. Cabut IUP di Malut
9. Selamatkan kampong sagea dan bokimaruru dari PT FPM
10. Selamatkan pesisir dan pulau-pulau kecil di Malut
11. Tolak reklamsi pantai
12. Selamatkan pedagang kaki lima (PKL) dari projek pembangunan kota
13. Usut tuntas kasus kekerasan seksual
14. Naikan harga komoditi lokal (kopra, pala, dan cengkih).
15. Tangkap dan adili kasus pelangaran HAM.
16. Usut tuntas kasus pembunuhan 4 orang masyarakat sipil di tanah papua
17. Stop kekerasan kepada jurnalis.
Berdasarkan pantauan indotimur.com, peserta aksi mulai meninggalkan jalan pahlawan revolusi secara tertib sekitar pukul 17.05 WIT. Usai massa aksi meninggal lokasi, aparat kepolisian Polres Ternate juga terlihat mulai menertibkan dan membuka kembali satu jalur arus lalulintas yang ditutup lantaran unjuk rasa.(ier)






