TERNATE, OT - Rektor Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, M. Ridha Ajam menegaskan, distribusi penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Ternate harus butuh pengawalan secara ketat.

Ridha kepada indotimur.com mengatakan, kenaikan BBM sudah resmi diumumkan Pemerintah Pusat pada tanggal 3 September lalu, sekarang tugas kita adalah melakukan pengawalan terkait penyaluran BBM subsidi.

"Kita harus benar-benar mengawal dan memastikan penyaluran BBM subsidi ini, tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran di masyarakat Kota Ternate," ujar Rektor.

Kata dia, orang-orang yang menjual kembali BBM subsidi jenis pertamax, pertalite, solar, di masyarakat perlu butuh pengawalan secara ketat.

"Jangan sampai BBM subsidi jenis pertamax, pertalite dan solar yang di jual dari sisi harga jauh lebih tinggi, olehnya itu kita butuh pengawalan," kata Rektor.

Dia menambahkan, soal aksi penolakan kenaikan BBM yang digelar mahasiswa kemarin, dirinya menilai jika pihak kampus tidak memberi dukungan kemudian juga tidak melarang terkait demonstrasi penolakan BBM.

"Mengingat penyampaian aspirasi dari mahasiswa soal penolakan kenaikan harga BBM itu bagian dari hak mereka, namun kami meminta agar jangan melakukan anarkis dan merusak fasilitas di jalan," jelas Rektor.

 (ded)