MOROTAI, OT - Puluhan ribu buah kelapa yang diduga berasal dari daratan Halmahera Utara (Halut), terdampar di Kabupaten Pulau Morotai.

Buaa kelapa yang terdampar di sepanjang pesisir pulau-pulau kecil di Morotai kemudian dipungut warga Morotai untuk diolah kembali menjadi kopra.

Sejumlah warga yang ditemui indotimur.com mengaku, buah kelapa yang terdampar terbawa arus berasal dari Halmahera Utara (Halut).

“Kelapa ini berasal dari Galela dan sekitar Halut, mungkin akibat banjir kali Tiabo dan lainnya beberapa waktu lalu,” ungkap Rahman salah satu warga Morotai, Selasa (26/1/2021).

Seorang warga Morotai lainnya mengaku, buah kelapa yang hanyut adalah rejeki. “Ini adalah rejeki, karena ini kelapa hanyut, dan harus dimanfaatkan jika tidak akan busuk dan tenggelam,” timpal seorang warga lainnya.

Dia mengaku kelapa yang dipungut warga adalah kelapa yang sudah terdampar di pulau-pulau kecil di depan ibu kota Daruba. "Ada pula yang masih terapung di perairan Morotai bahkan jumlahnya puluhan ribu,“ ungkapnya.

Sejauh ini, warga mengaku telah dua hari memungut buah kelapa yang hanyut, "ini hari kedua, setiap hari ratusan buah kelapa dipungut. Mungkin sudah seribuan buah dalan dua hari terakhir," ungkap warga yang enggan namanya ditulis. (hiz)