Panitia Seleksi TKD Kabupaten Halut Loloskan Peserta Nilai Terendah
29 Agustus 2017
TOBELO, OT- Panitia seleksi Tenaga Kontrak Daerah (TKD) guru dan kesehatan Kabupaten Halmahera Utara (Halut), meloloskan peserta dengan nilai terendah. Sementara nilai tertinggi tidak lolos.
Hal ini membuat kinerja panitia dipertanyakan karena panitia diduga sengaja meloloskan sejumlah oknum yang memalsukan STR dalam persyaratan seleksi. Bahkan peserta dengan nilai terendah diloloskan, padahla mekanime kelulusan oleh panitia seleksi berdasarkan nilai tertinggi.
Tokoh pemuda Galela, Roby Aemba menyatakan, jika informasi yang diposting melalui meia social adalah benar, maka sesuatu sehingga hal itu bisa terjadi. "Panitia kecolongan dan kurang profesional serta tidak cermat dalam melakukan proses verifikasi berkas. Kemungkinan tidak punya staf/petugas yang ahli dalam bidang itu," ujar Roby saat disambangi indotimur.com di kedai kopi Ujung Pandang, Tobelo, Selasa (29/8/2017).
Roby menduga, ada unsur titipan dari tim sukses, pejabat atau orang dekat yang memungkinkan diloloskannya berkas dan sampai pada pengumuman, padahal sudah tahu bahwa sertifikat kompetensi atau STR yang dimiliki oknum TKD adalah hasil scaning atau palsu.
"Terlepas dari faktor di atas sebenarnya, jika adik Windi Manery sudah mengetahui dari awal bahwa ada pemalsuan dokumen seharusnya langsung melaporkan ke panitia atau pihak terkait supaya ada tindakan pencegahan," ujarnya.
Untuk itu, Roby meminta, kepada Pemkab Halut harus mengevaluasi panitia seleksi TKD guru dan kesehatan, agar pada rekrutmen berikut hal ini sudah menjadi perhatian dan tidak terjadi kembali. "Jika benar oknum peserta seleksi harus dipecat dan digantikan dengan nama-nama peserta yang lain," tegasnya.
Dia menambahkan, dalam penetapan kelulusan juga, tidak sesuai mekanisme kelulusan karena peserta yang nilai rendah dinyatakan lulus, sementara nilai lebih tinggi tidak lulus.
(ds)