TERNATE, OT - Setelah mengambil alih penyelidikan dugaan penembakan seorang mahasiswa saat unjuk rasa di kantor DPRD Ternate, kemarin, Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara (Malut) juga bergerak cepat melakukan penanganan dan pengobatan korban berinisial SA (26) yang diduga terkena tembakan gas air mata.

Setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Boesoirie Ternate, SA rencananya akan dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Andi Mappaodang Kota Makasar, Kamis (26/9/2019) siang ini. 

Data yang dikantongi indotimur.com di lapangan menyebutkan korban yang sebelumnya dirawat oleh dokter Dodi spesialis bedah dan dokter umum Lidya di RSUD Chasan Boesoirie Ternate, siang ini ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Andi Mappaodang Kota Makasar. 

Meski sebelumnya SA telah divisum dan menjalani perawatan, namun SA tetap dirujuk ke RS Bhayangkara Andi Mappaodang Kota Makasar kerena kondisinya belum membaik.

SA dibawa ke bandara mengunakan mobil Bid Dokes Polda Malut dikawal oleh beberapa personil Sabhara Polda maupun Polres Ternate, para keluarga dan rekan mahasiswa sekitar pukul 13.25 WIT. 

Kabid Propam Polda Maluku Utara, AKBP Susanto saat dihubungi indotimur.com melalui telepon selularnya membenarkan, korban  dirujuk ke RSU Bhayangkara Andi Mappaodang Kota Makasar. 

Kabid menyebut, korban akan didampinggi oleh dua dokter dari Bid Dokes Polda Malut yakni Kabid Dokes Polda Malut dan dokter Lidya beserta salah satu kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dari IAIN Ternate, atas nama Sahrul.

Terpisah, Kapolres Ternate AKBP Azhari Juanda mengatakan, seluruh biaya perawatan korban selama menjalani pengobatan di RS Bhayangkara Andi Mappaodang Kota Makasar, akan ditanggulangi Polres Ternate, "Untuk biaya itu kami akan biayai semua, agar lebih maksimal untuk perawatanya," kata Kapolres.

Kapolres juga membenarkan, saat.menjalani pengobatan di Kota Makasar korban langsung didampinggi oleh tim dari Bid Dokes Polda Malut dan salah satu kader HMI dari IAIN Ternate. (ian)