TERNATE, OT – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku Utara, resmi melaunching program Jaksa Masuk Pesantren (JMP), Jumat (5/11/2021).

Launching itu ditandai dengan penyerahan 1.000 Al Quran secara simbolis oleh Kepala Kejati Malut Dede Ruskandar bersama ketua Relawan Wakaf Quran (RWQ) Malut Hakim Tada didampingi Wali Kota Ternate Tauhid Soleman kepada Ketua Yayasan Pondok Pesanten (Ponpes) Hidayatullah Ternate.

Kepala Kejati Malut, Dede Ruskandar mengatakan, Jaksa Masuk Pesantren bukan hanya mengajak santri kenal hukum, tapi juga mengingatkan mereka agar terhindar dari perbuatan tercela.

“Program Jaksa Masuk Pesantren ini juga sebagai salah satu upaya membangun karakter jaksa agar berwibawa dan berintegritas, sekaligus membangun silaturahim agar santri kenal hukum sejak dini,” jelasnya.

Sementara Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan JMP yang diinisasi Kejati Malut ini sangat penting, untuk itu Pemerintah sangat mengapresiasi program ini karena program inipun dalam rangka menangkal berbagai macam penyalahgunaan narkoba, terjadinya tauran dan pelanggaran hukum lainnya.

“Dengan adanya penyuluhan hukum dan penerangan hukum ini, diharapkan para santri di Ponpes Hidayatullah dapat memahami hal-hal yang mengakibatkan mereka terkena hukum, akibat melakukan pelanggaran yang tidak diketahuinya,” ujar Tauhid.

Menurutnya, dengan pendekatan ke Ponpes diharapkan para santri dapat mengenali hukum dan taat hukum, kemudian mensosialisasikan di lingkungannya masing-masing.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman, Ketua Tim Masyarakat Ekonomi Syariah Iqbal Harus, Direktur Tafis Qur'an Hj Zubaidah, Ketua Yayasan Pondok Pasantren Hidayatullah Ternate ustadz Soleh Sukur,  Dewan Guru Pondok Pesantren Hidayatullah Ternate, Orangtua Wali Santri dan para santri.(ier)