HALSEL, OT - Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Selatan (Halse)l, Abukarim La Tara mengaku, pihaknya kesulitan mengakses data jumlah kerusakan akibat banjir Rob yang terjadi di Halsel.

Kondisi ini, lantaran para Kepala Desa tidak pro aktif dalam memberikan data atau menyampaikan laporan ke BPBD setempat.

Padahal kata dia, jauh sebelumnya. pihaknya sudah memberikan streshing kepada masing-masing kepala desa, agar aktif membangun komunikasi.

"Saya sering sampaikan, kepala desa adalah kepala bencana di desa, kepala perhubungan di desa serta kepala dari kepala pemimpin di desa, maka perlu kiranya aktif dalam melakukan pelaporan kondisi yang terjadi di desa setempat" ujarnya.

Lanjut Abukarim, jika kadesnya tidak proaktif maka pemerintah daerah akan sulit mengakses berapa jumlah data bencana yang terjadi saat ini.

"Kalau kadesnya malas tahu, kita kelabakan terkait data bencana di 249 desa yang ada di Halsel, sebab para Kades tidak proaktif laporan kejadian bencana yang ada di masing-masing desa," kesalmya.

Menurutnya, koordinasi sangat penting untuk dijadikan rujukan kebijakan pemerintah, "untuk memudahkan laporan ke Bupati terkait dengan data bencana yang terjadi saat ini," katanya.

"Kita tau sendiri, kondisi alam saat ini memaksakan kita harus siaga, jika kita terburu-buru bukan mereka yang kita selamatkan melainkan kita yang akan mereka selamatkan," ujar Abukarim.

Dia meminta masyarakat terutama kepala desa untuk pro aktif dalam melaporkan situasi kondisi yang terjadi di desa masing-masing.

"Kalau laporannya sudah ada, kita akan kroscek, karena bencana ini berbagai variannya olehnya itu kita harus memastikan dengan jelas," terangnya.

Diketahui, sudah sepekan terakhir, Halsel dilanda bencana musibah banjir, gelombang pasang bingga banjir rob.

 (iel)