TERNATE,  OT - Salah satu penerjun payung asal Sulawesi Utara (Sulut), Liven Yolanda Toege mengaku senang bisa terlibat dalam atraksi terjun payung dalam rangka HUT TNI ke-75 dan HUT Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) ke-21 di Ternate.

Dalam wawancaranya dengan indotimur.com, usai mendarat di lapangan Gelora Kie Raha, Yolanda mengaku senang dan bahagia bisa melakukun pendaratan sempurna di lapangan Gelora, meski tanpa gladi.

Dia mengaku, ada rasa was-was dan grogi saat melakukan terjun payung di atas wilayah pemukiman warga.

"Saya merasa gerogi karena baru pertama kali melakukan penerjunan di tempat yang banyak pemukiman warga namun saya merasa enjoy," aku Yolanda, Minggu (11/10/2020) di lapangan Gelora Kie Raha Ternate.

Dia menuturkan, saat keluar dari butian pesawat TNI AU CN 235 dari ketinggian 5000 fit, ada perasaan grogi, namun setelah melihat pemandangan Kota Ternate, Yolanda merasa enjoy.

Dia mengaku, lebih dari 200 kali mekakukan aksi terjun payung, bahkan sempat mengikuti sejumlah kejuaraan tingkat nasional.

Meski demikian, dia mengaku aksi terjun payung di Ternate baru pertama kali dilakukan atas undangan pangkalan Leo Wattimena Morotai dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara dalam rangka memeriahkan rangkaian memperingatan Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-75 dan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Maluku Utara ke-21.

Penerjun asal Sulut ini juga berharap dengan adanya Sekolah Menenggah Kejuruan Swasta (SMKS) Dirgantara Leo Wattimena Morotai, dapat dimanfaatkan generasi muda Malut mencetak penerbang maupun penerjun yang profesional di Maluku Utara.

"Kami berharap generasi muda di Malut bisa menjadi penerbang maupun penerjun yang handal, profesional dan berdedikasi yang dihasilkan dari SMKS Dirgantara Leo Wattimena Morotai," harapnya. (ian)