TERNATE, OT - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate, menyatakan sikap untuk ikut mendukung penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Sikap DPRD Kota Ternate itu disampaikan saat desakan dari massa aksi yang melakukan demonstrasi  di kantor DPRD, Kamis (8/9/2022).

Wakil Ketua I DPRD Kota Ternate, Heni Sutan Muda, kepada indotimur.com mengatakan, kenaikan harga BBM ini pihaknya juga ikut merasakan seperti apa yang dialami oleh masyarakat Provinsi Maluku Utara (Malut).

"Kenaikan BBM diikuti dengan Harga Bahan Pokok (Bapok) kemudian berpengaruh pada sektor transportasi, mengingat banyaknya mahasiswa ini rata-rata menggunakan transportasi lokal," ujar Heni.

Menurutnya, dirinya bersama teman-teman anggota DPRD Kota Ternate, beranggapan bahwa pemerintah pusat tidak konsisten dengan penyampaian pada tanggal 3 Juli 2022 lalu, karena presiden menyatakan tidak akan menaikkan BBM lagi.

"Tapi justru di tanggal 3 September kemarin, beliau menaikan BBM. Ini berarti pemerintah tidak mau memperjuangkan cita-cita bangsa, yang termuat dalam Pascasila UU Dasar 45," tegas Heni.

Kata dia, pihaknya bersama teman-teman merasa bersyukur atas aspirasi yang diperjuangkan oleh adik-adik mahasiswa hari ini. Selain itu DPRD Kota Ternate meminta pada kepala daerah lainya di Provinsi Malut.

"Mulai dari Gubernur, Bubati dan Wali Kota untuk melakukan perpanjangan tangan ke pemerintah pusat, dalam rangka meninjau kembali kenaikan BBM," kata Heni.

Lanjut dia, DPRD Kota Ternate bersepakat bahwa akan menolak kenaikan BBM serta memberikan pernyataan sikap ke pemerintah pusat.

"Sementara waktu kita menunggu teman-teman anggota DPRD semuanya hadir baru diminta tandatangan bersama, setelah itu baru dikirim ke pemerintah pusat nanti," pungkas Politisi Partai Demokrat ini.(ded)