HALSEL OT � Saat ini sejumlah perusahan beroperasi di wilayah Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) belum melaporkan besaran nilai investasi kepada Pemerintah setempat. Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Halsel Naser Koda, kepada wartawan indotimur.com Kamis (2/3) menjelaskan, saat ini sejumlah perusahaan yang ada di Halsel belum melaporkan besaran investasi ke pemerintah. Perusahan ayang dimaksud, lanjut Naser, antara lain, PT. Wanitiara Persada, PT. Trimega Bangun Persada, PT. Mega Surya Pertiwi, PT. Harita Multi Karya, PT Maluku Utara Fisheries, PT Gelora Mandir Membangun, PT. Poleko Grup, PT Central Utara Peari, PT Gane Permai Sentosa, PT Celebes Sinar Sentosa, PT Kirana Duta Mas dan PT.Gelora Bakti Persada. Padahal, kata dia, pihaknya sudah menyurati ke sejumlah perusahan guna meminta laporan hasil investasi. �Nama-nama perusahan itu sudah dilayangkan surat diminta untuk melaporkan besaran nilai Investasinya,� ungkap Naser yang ditemui diruang kerjanya. Ditambahkan, sesuai target investasi dibebankan pemerintah pusat untuk provinsi Maluku Utara sebesar Rp 10,2 triliyun dari nilai investasi nasional sebesar Rp. 678,8 triliyun. �Sementara Halsel sendiri sudah mencapai sebesar Rp. 30 triliun, jadi nilai investasi ada di Halsel sudah melewati target investasi yang telah ditargetkan pemerintah pusat untuk wilayah Provinsi Maluku Utara," tambahnya. Jumlah besaran nilai investasi modal asing maupun lokasi di wilayah Kabupaten Halsel, kata dia, mencapai Rp, 30 triliyun dan nilai investasi di sektor pertambangan, perdagangan, perkebunan, pertanian, pariwisata serta Usaha Kecil Menengah (UKM) yang saat ini mencapai Rp. 30 triliun. Besaran tersebut dengan rincian PT. Mega Surya Pertiwi sebesar Rp.4,1 triliun. PT. Wana Tiara Rp. 9,1 triliun, PT Gelora Mendiri Membangun Rp.6 triliun, PT.Harita Mutli Maining Rp.2 triliun ditambah sektor perkebunan, pariwisata, perikanan, perdangan serta UMK yang tercatat kurang Rp.30 triliyun lebih� tutupnya. ((red)