Home / Berita / Nasional

Warga Malut Yang Reaktif Rapid Test Terus Bertambah

11 Mei 2020
ILUSTRASI

TERNATE, OT- Pemeriksaan rapid test yang dilakukan oleh Gugus Tugas (Gustu) Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten/kota di provinsi Maluku Utara (Malut) terus dilakukan terhadap warga memiliki kontak dengan pasie positif dan pelaku perjalanan.

Hingga Senin (11/5/2020) hari ini, berdasarkan data dari Gustu Percepatan Penanganan Covid-19 Malut, jumlah masyarakat Malut yang telah menjalani rapid test sebanyak 2.883 orang, dan hasilnya 156 orang reaktif sementara 2.7.27 non reaktif.

Juru Bicara Gustu Percepatan Penanganan Covid-19 Malut, dr Alwia Assagaf dalam rilisnya, Senin (11/5/2020) sore tadi menyampaikan, Pemeriksaan rapid test sampai dengan hari ini telah dilaksanakan pemeriksaan kepada 2.883 orang warga Malut, dan didapatkan hasil 156 orang reaktif.

Dari 156 oang itu terdiri dari, 69 Orang Tanpa Gejala (OTG), 39 Orang Dalam Pemantauan (ODP), 6 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 42 pelaku perjalanan dari daerah terjangkit. Sedangkan 2.727 orang dengan hasil rapid test non reaktif.

Lanjut Alwia, untuk jumlah OTG 398 Orang, ODP 137 Orang, PDP 15 Orang, status kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 sebanyak 54 Orang dan kasus sembuh Covid-19 sebanyak 8 orang.

“Jumlah OTG terjadi penurunan pada hari ini sebanyak 8 orang secara keseluruhan, dikarenakan telah selesai masa pemantauan selama 14 hari. Untuk kasus ODP ada penurunan secara keseluruhan sebanyak 2 orang karena selesai pemantuan, hanya di Tidore Kepulauan yang naik sebayak 5 orang,  serta kasus PDP pada hari ini tidak ada perubahan yaitu tetap 15 orang,” jelasnya.

Alwia mengimbau, masyarakat Malut agar tetap mematuhi protokol pencegahan covid-19 diantaranya, tetap menjaga jarak, sering mencuci tangan dengan air dan sabun, keluar rumah hanya untuk keperluan penting, tetap menggunakan masker, tingkatkan imunitas tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi serta berolahraga ringan di rumah.

“Disiplin terhadap social distancing dan physical distancing merupakan kunci utama untuk menekan penularan covid-19,” tutupnya.

Sekedar diketahui, Rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus, virus apa saja. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus.

Dengan kata lain, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus. Namun perlu diketahui, pembentukan antibodi ini memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu.

Jadi, rapid test hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus Corona atau COVID-19.  Tes yang dapat memastikan apakah seseorang positif terinfeksi virus Corona, hanyalah pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR). Pemeriksaan ini bisa mendeteksi langsung keberadaan virus Corona, bukan melalui ada tidaknya antibodi terhadap virus ini.(glenipi)


Reporter: Zulkifli A. Yusuf

BERITA TERKAIT