Home / Berita / Nasional

Wali Kota Ternate: Usulan Mesin PCR Sudah Disampaikan Sejak April Lalu ke Pemprov

22 Juni 2020
Wali Kota Ternate, H Burhan Abdurahman

TERNATE, OT - Aksi protes sejumlah pasien yang terkonfirmasi positif corona di lokasi karantina Syahid Hotel, Senin (22/6/2020), mendapat tanggapan dari Wali Kota Ternate, H Burhan Abdurahman.

Kepada sejumlah wartawan di kantor Wali Kota, orang nomor satu di jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate itu mengatakan, lambatnya hasil swab test menjadi kendala tersendiri bagi Provinsi Maluku Utara dalam menangani coronavirus (covid-19).

Menurutnya, fasilitas Polymerase Chain Reaction (PCR) di RSUD rujukan itu, diduga menjadi penyebab proses pemeriksaan sampel pasien menjadi lambat, sehingga daftar tunggu pasirn menjadi panjang yang berakibat pasien menjadi jenuh.

"Penyebabnya membuat pasien jadi jenuh, selain itu, lambatnya hasil swab juga bisa mempengaruhi imun pasien, karena kondisi menunggu yang terlalu lama," kata Burhan usai menghadiri video conference (vidcon) dengan Wapres di lantai III kantor Wali Kota Ternate.

Wali Kota mengklaim, usulan agar RSUD Chasan Boesorie Ternate segara miliki mesin PCR telah disampaikan Pemkot Ternate saat mengikuti rapat virtual bersama Gubernur Maluku Utara dan Gustu Provinsi April lalu.

"Saya sudah usulkan ini saat mengikuti rapat pertama kalinya secara virtual bersama Gubernur dan Gustu Provinsi serta sejumlah kepala darah di Maluku Utara, namun tidak direspon, dan jadinya seperti sekarang,  semuanya dalam posisi menunggu," tutupnya. 

Sebelumnya, puluhan pasien covid-19 di Syahid Hotel menggelar aksi protes usai mengikuti agenda rutin senam pagi bersama.

Para pasien itu menggelar protes dengan membentangkan poster yang berisi kekecewaan mereka terhadap lambannya hasil pemeriksaan swab yang berakibat mereka harus menjalani isolasi atau karantina selama berminggu-minggu bahkan ada yang sampai sebulan lebih. (thy)


Reporter: Fadli

BERITA TERKAIT