JAKARTA, OT - Pemerintah Kota Tidore Kepulauan (Tikep) dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) sukses menggelar Seminar Nasional tentang Peran Sultan Zainal Abidin Sjah Dalam Mempertahankan Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), di Aula Latief Hendradiningrat, Gedung Dewi Sartika, Lantai 2, Universitas Negeri Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Seminar menghadirkan narasumber, masing-masing Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) DR. Nono Sampono, Sultan Tidore yang juga anggota DPD RI Husain Alting Sjah, mantan Rektor Universitas Pattimura Ambon yang juga peneliti sejarah dan budaya Maluku Prof. Dr. Mus Huliselan, Putera Sultan Zainal Abidin Sjah Ir. Mahmud Arifin Raimadoya, Neneng Ridayanti dari Arsip Nasional serta Korpus Sosial Ekonomi LPPM UNJ Dr. Haris Fatgehipon.
Selain narasumber, seminar ini dihadiri Wali Kota Ternate Burhan Abdurrahman, Wakil Wali Kota Ambon Syarif Hadler, Wakil Bupati Halmahera Tengah Abdurahim Odeyani, perwakilan kementerian sosial, Wakil Ketua DPRD Tikep Mochtar Jumati dan Ratna Namsa dan mantan anggota DPR RI Syaiful Bahri Ruray.
Ratusan orang memadati aula Latief Hendradiningrat yang terlihat antusias menyaksikan jalannya seminar yang diawali dengan tarian tradisional soya-soya.
Hadir juga di tengah-tengah ratusan peserta seminar, dua orang adik perempuan Sultan Zainal Abidin Sjah yaitu Wisye dan Nona, serta keluarga Hasan Amiruddin, Ismail Dano dan Bakri Dano serta beberapa orang kerabat Sultan Zainal Abididn Syah.
Rektor UNJ Dr. Komaruddin, menegaskan semua orang di Negara ini patut bangga karena melalui forum seminar nasional, kita lebih mengenali tokoh yang mampu mempersatukan NKRI, yaitu Sultan Zainal Abidin Sjah.
“Tentu kami tidak ragu untuk memperjuangkan Sultan Zainal Abidin Sjah menjadi Pahlawan Nasional karena memiliki jasa yang besar bagi bangsa dan negara, ini menjadi harapan besar dan dukungan kuat dari masyarakat Kota Tikep, Pemerintah dan Kesultanan Tidore,” ungkapnya.
Wali Kota Tikep Ali Ibrahim menjelaskan, tanpa jasa Sultan Zainal Abidin Sjah, Indonesia tidak bisa disebut dari Sabang sampai Merauke, serta Irian Barat saat itu (sekarang Papua dan Papua Barat) tidak akan mungkin menjadi bagian dari NKRI.
“Tanpa Tidore, Indonesia tidak ada Papua karena itu, kami meminta dukungan dari semua komponen anak bangsa, agar jasa-jasa Sultan Zainal Abidin Sjah diakui oleh Negara melalui gelar Pahlawan Nasional,” harap Ali.
Wakil Ketua DPD RI Dr. Nono Sampono tanpa ragu mengeluarkan pernyataan saat mengulas materinya berjudul Kearifan Lokal dan Integrasi Nasional, “Saya menyatakan bahwa Sultan Zainal Abidin Sjah layak menjadi pahlawan nasional,” tegas Nono Sampono, yang disambut meriah peserta seminar.
Nono Sampono yang Ketua Dewan Pembina Lembaga Tinggi Masyarakat Adat Republik Indonesia (LEMTARI) meminta agar Negara harus hadir dan mengakui kiprah dan jasa Sultan Zainal Abidin Sjah melalui pengakuan gelar pahlawan nasional.
"Saya mengajak Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menteri Sosial (Mensos) untuk ikut berperan dalam pengusulan Sultan Zainal Abidin Syah sebagai pahlawan nasional, Selaku Pembina masayarakat adat, saya akan mengajak masyarakat adat dan DPD RI untuk ikut memberikan dukungan,” ungkap Nono.
Arsip Nasional Neneng Ridayanti mengulas sejumlah fakta sejarah tentang Sultan Zainal Abidin Sjah yang dimiliki oleh lembaga Arsip Nasinoal RI (ANRI).
“Arsip itu memperkuat dan menjadi bukti otentik untuk menyatakan seseorang sebagai Tokoh Nasional,” ucap Neneng.
Mantan Rektor Unpatti Ambon Prof Dr. Mus Huliselan, melalui studi lapangannya memaparkan ketokohan dan jasa besar Sultan Zainal Abidin Syah yang sulit dibantah.
"Studi lapangan yang kami lakukan, menemukan bukti sejarah kegigihan Sultan Zainal Abidin Sjah dalam mempertahankan dan mempersatukan NKRI,” ujar Mus Huliselan.
Sementara, Korpus Sosial Ekonomi LPPM UNJ Dr. Haris Fatgehipon yang membedah topik Sultan Zainal Abidin Sjah dalam Sejarah Kontemporer Indonesia mendukung pernyataan narasumber lainnya bahwa kesederhanaan dan kepiawaian dalam bernegosiasi tanpa kompromi, menjadi kunci utama kesuksesan Sultan Zainal Abdin Sjah dalam menaklukan lawan maupun kawan demi NKRI.
Di akhir seminar nasional, Ketua Senat UNJ Prof. DR. Hafid Abbas menyampaikan testimoni Orang Indonesia dan para Sultan di nusantara, termasuk Sultan Zainal Abidin Sjah, "Mereka menjadi orang hebat karena mereka berjuang tanpa pamrih," tegas Ketua Senat UNJ.(Rayyan)