HALTIM,OT- Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Institute Faifiye Spasial (IFAS) Halmahera Timur, meminta kepada Pemerintah Kabupaten Haltim agar selalu intens berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat terkait New Normal.

Ketua LSM IFAS Haltim, Ismit Abas Hatary mengatakan, Haltim ditetapkan sebagai New Normal oleh Pemerintah Pusat atau kebijakan membuka kembali aktivitas ekonomi, sosial dan kegiatan umum lainnya.

"Tetapi tidak mengabaikan protokol kesehatan sehingga memutus mata rantai di Haltim," kata Ismit, Kamis (04/06/2020).

Diakatakan, terkait itu pemerintah Haltim selalu berkoordinasi dengan penerintah Pusat terutama kekurangan fasilitas kesehatan seperti alat rapid test, APD agar kekurangan itu dapat ditutupi dan jangan terkesan penetapan tanpa memberikan jaminan hidup.

Kata dia, hal ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah Haltim, DPRD, Camat dan Kepala Desa terutama dilingkar pertambangan agar selalu intens berkoordinasi dengan perusahan. 

"Artinya koordinasi kedatangan tenaga kerja dari luar Maluku Utara tanpa mengabaikan protokol kesehatan," katanya.

Lanjut dia, disetiap pintu masuk lebih diperketat diantaranya pintu masuk darat Sondo-Sondo dan pintu masuk udara Bandara Buli. 

"Antisipasi ini penting diperketat terutama pintu masuk darat maupun udara," ujarnya.

Dia menambahkan, untuk diketahui adanya penerapan New Normal pastinya perputaran ekonomi kembali stabil tanpa mengabaikan protokol kesehatan.

"Ini tanggungjawab bersama menjemput New Normal di Haltim dalam menghadi kondisi Covid-19," tambah Ismit.(dx)