Home / Berita / Nasional

Soal Guyonan Gus Dur, Kompolnas RI Minta Kapolda Malut Beri Bimbingan Pada Anggotanya

19 Juni 2020
Poengky Indarti (foto_pribadi)

TERNATE, OT - Unggahan Ismail Ahmad soal guyonan Gus Dur terkait dengan 3 polisi jujur di media sosial Facebook yang berbuntut pemanggilan yang bersangkutan ke Mapolres Kepulauan Sula, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas RI) meminta Kapolda Maluku Utara, Irjen (Pol) Rikwanto untuk melakukan bimbingan kepada anggotanya.

"Kami Kompolnas menilai masalah Ini hanya butuh komunikasi saja di satu sisi, bagi Polri hal ini harus dianggap sebagai kritik membangun untuk bisa meningkatkan profesionalitasnya dalam melayani, mengayomi, melindungi masyarakat dan menegakkan hukum guna mewujudkan harkamtibmas," ujar Komisioner Kompolnas RI, Poengky Indarti kepada indotimur.com melalui aplikasi tukar pesan whatsaap, Jumat (19/6/2020)

Sebagai anggota Polri, kata Poengky, harus memahami bahwa masyarakat mengharapkan Reformasi Polri berjalan dengan baik, sehingga jika ada kritik membangun, seharusnya ditanggapi dengan baik.

Dia menilai, pernyataan Gus Dur tentang tiga polisi jujur di Indonesia, merupakan guyonan yang muncul pada masa Orde Baru. "Dalam konteks beliau saat itu melakukan Reformasi Kepolisian, sejalan dengan amanat Reformasi di Indonesia, untuk memisahkan Polri dan TNI. Pada masa Orde Baru, Polri disatukan dengan TNI masuk ke dalam Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Sehingga watak polisi sipil menjadi militeristik dan harus direformasi. Gus Dur bertekad mereformasi Polri untuk menjadi polisi sipil," terang Poengky.

Meski begitu, Poengky juga meminta warganet atau pengguna media sosial agar tetap bijak dan jika memposting kutipan diharapkan secara utuh sesuai konteksnya, agar tidak menimbulkan salah pengertian.

"Karena masalah ini bisa terjadi, saya duga terkait pengetahuan anggota yang memeriksa dari Polres Sula di Maluku Utara yang kurang memahami bahwa apa yang diposting adalah guyonan Gus Dur pada awal masa Reformasi," tukas Poengky menduga.

"Saya mengapresiasi pak Kapolda sudah memberikan teguran dan arahan untuk itu kami Kompolnas  berharap ada bimbingan dan arahan terus-menerus agar pemahaman seluruh anggotanya lebih terbuka tidak melihat dari kaca mata sempit bahwa guyonan Gus Dur di masa Orba yang dikutip netizen adalah untuk mempermalukan dirinya dan institusinya," sambung Poengky.

Dengan adanya permasalahan tersebut, Poengky berharap pimpinan polisi lebih intens memberikan bimbingan dan arahan kepada masing-masing bawahannya, "bimbingan dan arahan dari atasannya itu sangat perlu agar yang bersangkutan  pemahamannya lebih terbuka lagi," pungkasnya.

Sebelumnya, seorang warga Kepulauan Sula, Ismail Ahmad melalui akun Mael Sulla memposting guyonan Gus Dur tentang tiga polisi jujur di Indonesia.

Dalam postingannya, Mael yang juga tercatat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Kepsul menulis guyonan Gus Dur secara lengkap, bahkan menggunakan hasteg #gusdur.

Postingan ini kemudian membuat jajaran Polres Kepsul tersinggung dan memanggil yang bersangkutan untuk memberikan klarifikasi.

Pemamggilan yang bersangkutan ke Mapolres Sula kemudian menuai polemik sehingga sejumlah tokoh-tokoh bangsa ikut angkat bicara, termasuk Kapolri.(ian)


Reporter: Ryan

BERITA TERKAIT