HALBAR, OT - Meskioun BMKG sudah mencabut peringatan dini tsunami akibat gempa 7,4 SR pada pukul 01.17 Wit, warga Desa Lako Akediri, Kecamatan Sahu, Kabapetn Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara masih memilih bertahan di ketinggian.
Menurut Ketua BPD Dese Lako Akediri Harun Usman ketika ditemui indotimur.com mengatakan, disaat gempa warga tidak begitu panik dan hanya keluar rumah, tapi ketika melihat air laut yang sempat surut jauh dari bibir pantai, warga langsung lari ke ketinggian.
"Masing-masing melarikan diri di ketinggian yang terletak di Desa dengan suasana kepanikan," ungkap Harun Usman yang juga warga Desa Lako Akediri.
Akibat gempa tersebut, saat ini warga masih bertahan. Salah satu warga, Surahman Abdul Karim menambahkan, bukan baru pertama kali warga mengungsi di ketinggian ini, tapi hampir setiap gempa besar warga selalu panik karena bertempat tinggal di bibir pantai.
Selain itu, di dalam Kota Jailolo, sebagian warga masih takut balik ke rumah sehingga memilih untuk tidur di ketingian, seperti di Desa Guemaadu.(deko)