TERNATE, OT – Satu Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut) terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19), Senin (23/3/2020).
Awalnya status yang bersangkutan adalah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hasan Boesorie Ternate, tapi karena dalam masa isolasi 14 hari terlihat sehat dan tidak terdapat tandap-tanda yang mengarah ke Covid-19, sehinga statusnya diturunkan menjadi ODP dan diizinkan pulang.
Seteah hasil tes laboratorium keluar dari Litbangkes Kemenkes RI, Senin Pagi tadi. Ternyata hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga sore tadi, Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Malut langsung menjemput yang bersangkutan di rumahnya.
Sekertaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Malut, dr Rosita Alkatiri dalam keterangan pres releasenya menyampaikan, untuk perkembangan covid-19 gugus tugas di provinsi Malut berdasarkan data di pusat data dan informasi gugus tugas yang diperole oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Malut, Dinkes Kabupaten/Kota dan KKP Kelas III Ternate, dinyatakan satu orang terkonfirmasi positif corona.
“Pasien tersebut pada awalnya dalam kondisi sehat,” ujar dr Rosita.
Lanjutnya, untuk jumlah orang yang isolasi diri sebanyak 309 orang, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) 7 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 5 orang sedangkan untuk status terkonfirmasi positif covid-19 sebanyak 1 orang.
“Satu orang yang positif tersebut sesuai hasil uji laboratorium dari specimen yang dikirimkan ke Balai Laborotorium Kesehatan Jakarta, sejak 18 Maret 2020 dan hasilnya baru diterima siang tadi,” kata dr Rosita.
“Kasus 1 orang posetif covid-19 ini dengan identitas 01,” kata dr Rosita
Rosita mengaku, setelah menerima hasil tersebut langsung dilakukan tracking terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien tersebut.
“Yang bersangkutan sudah dijemput dan isolasi, semmentara dua keluarganya yakni satu anak dan istrinya juga diisolasi dan masuk PDP,” jelas Rosita.
Rosita menambahkkan, untuk jumlah orang dengan isolasi mandiri terjadi peningkatan karena adanya upaya scereening yang dilakukan oleh petugas kesehatan di lapangan. Untuk itu, akan ada anjuran agar melakukan isolasi mandiri dan untuk kasus ODP terjadi penambahan yang ditemukan saat screening di pintu masuk pelabuhan dan Bandara.(ian)