TERNATE, OT - Dinas Kebersihan Kota Ternate, mengklam, produksi.sampah di Kota Ternate tidak.sebanding dengan jumlah armada yang ada, sehingga proses pengangkutan hanya bisa dilakukan 65 persen dari jumlah produksi sampah.
Yus Karim, Kabid Persampahan dan LB3 pada Dinas Kebersihan mengaku produksi sampah yang ada di kota Ternate per hari mencapai 559 kubik yang harus diangkut, akan tetapi armada yang ada, tidak cukup sehingga hanya 361, 48 kubik perhari yang bisa diangkut
"Jadi kami lakukan setiap hari belum maksimal 100 persen yang kami lakukan baru 65 persen, karena armada yang terbatas dan itu juga belum termasuk sampah baru," ujar Yus kepada indotimur.com, belum lama ini.
Soal lain yang terjadi adalah minimnya kesadaran masyarakat terkait waktu membuang sampah, "kadang-kadang kami sudah melakukan pengangkutan sampah tapi setelah itu sampah baru muncul lagi,," aku Yus.seraya menyebut, warga Kota Ternate belum memiliki pemahaman tentang sampah.
"Kalau kita berbicara soal sampah paling tidak kita berbicara soal perilaku orang, kadang mereka yang membuat pekerjaan kami tidak tuntas - tuntas," ungkapnya.
Yus mengaku telah memerintahkan armadanya untuk mengangkut sampah sebelum jam 7 pagi, namun setelah diangkut, ada lagi sampah baru yang dibuang warga.
"Saya perintahkan mereka sebelum jam tujuh lokasi jalan sudah bersih semua, tapi begitu balik lagi jam delapan, sudah ada tumpukan sampah baru lagi, ini yang membuat pekerjaan kami tidak habis-habis," tandasnya.
Padahal sebelumnya, Dinas Kebersihan telah mengimbau kepada warga, tentang waktu membuang sampah, namun minimnya kesadaran warga membuat persoalan sampah tidak pernah habis.
"Batas pengelolaan sampah itu mulai dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi, setelah itu, pengangkutan dan kemudian sampah yang baru itu diharapkan untuk tahan dulu di rumah, hingga waktu pengangkutan tiba, baru dikeluarkan," imbau Yus.
Dia berharap, pihak Kelurahan melalui.RT/RW harus berperan dalam menanggulangi masalah sampah, "paling tidak menghimbau kepada warganya tentang waktu pengangkutan sampah, sehingga setelah pengangkutan, tidak ada lagi sampah di lokasi-lokasi pembuangan di Kelurahan masing-masing," tukasnya.
Masyarakat yang ada sekarang ini, kata Yus Karim, tidak memiliki rasa kepeduli, rasa memiliki bahkan tidak ada kesadaran, karena tidak ada pendukung dari perangkat kelurahan setempat dan ini kemudian yang menjadi problem
Padahal kata dia, pihaknya kerap melakukan sosialisasi di tiap-tiap Kelurahan tapi hasilnya sama saja, tidak ada perubahan sama sekali.
Yis menyebut, tenaga kebersihan di Kota Ternate sebanyak 285 dengan rincian, penyapu jalan 135 orang, tenaga pengangkutan 100 orang sedangkan saters 50 orang, "itu belum termasuk tenaga kerja ekstra yang jam-jam tertentu turun bekerja," tukasnya.
Dia berharap, masyarakat kota Ternate, harus punya rasa memiliki, rasa cinta, rasa peduli dan punya kesadaran tinggi terhadap daerah ini, karena daerah ini milik kita bersama. (awie)