TERNATE, OT- PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Ternate dinilai tidak memberikan support penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk alat berat yang melakukan pembersihan di lokasi banjir bandang di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Ternate, Maluku Utara, Rus'an M. Nur Taib saat ditemui di lokasi banjir bandang mengaku kesulitan untuk mendapatkan BBM jenis solar untuk operasional alat berat yang digunakan untuk membersihkan sisa material di kawasan banjir bandang.
Menurutnya, BBM tersebut sangat dibutuhkan untuk mengoperasikan 11 unit kendaraan alat besat di lokasi banjir bandang. Alat berat berupa 8 unit ekscafator besar dan kecil serta 3 unit mobil dump truck untuk mengangkut material.
Rus'an mengaku sempat berkoordinasi dengan pihak PT Pertamina Fuel Terminal Ternate yang berada di lokasi kejadian namun, pihak Pertamina belum bisa mengakomodir karena harus ada persetujuan dari pimpinan.
"Kami juga sudah koordinasikan tadi sama mereka namun tetapi untuk menyediakan BBM tersebut harus ada persetujuan dari pimpinannya, seharusnya dari pihak PT Pertamina dalam kondisi tanggap darurat begini harus turut memberikan support untuk pemerintah," ujar Ris'an.
Untuk mendapatkan BBM jenis solar, pihaknya harus menempuh jarak puluhan kilometer karena hanya ada di SPBU di Kelurahan Tafure. "Kami sudah cari BBM dimana-mana untuk membeli namun penyedia lainnya masih tutup lantaran hari Minggu terpaksa harus pergi ke Kelurahan Tafure. Paling tidak kan PT Pertamina bisa menyediakan hal itu," cetus Rus'an.
Dia menyebutkan, jika PT Pertamina Fuel Terminal Ternate bisa menyediakan BBM tersebut, tentu akan sangat memudahkan karena jaraknya cukup dekat dengan lokasi bencana.
"Semestinya kondisi tanggap darurat seperti ini dari pihak PT Pertamina Fuel Terminal Ternate harus sigap atau mensuport pemerintah dalam penyediaan BBM untuk keperluan alat berat bekerja membersihkan jalan tertutup bebatuan besar serta jalur evakuasi korban yang tertimbun," pungkasnya.
(ier)
