HALBAR, OT - Utang pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara (Malut) mencapai Rp 1 miliar lebih, membuat Direktur PDAM Robert Fadly mengancam para pelanggan.

Direktur PDAM Halmahera Barat, Robert Fadly mengatakan, meski PDAM yang sering kali menghadapi kendala-kendala di lapangan seperti kebocoran jaringan pipa dll, namun bisa diatasi.

"Kendala angka kebocoran sudah mengurangi, dan menjadi momok paling menakutkan adalah utang bawaan sejak tahun 2020 direkap per desember tahun 2022 kemarin sebesar Rp 1,126 miliar sekian," kata Robert Fadly, Rabu (8/3/2023).

Meski begitu, menurut Robort untuk jumlah pelanggan PDAM di Kabupaten Halmahera Barat, tercatat terajdi kenaikan dalam tahun ini sekitar 1.000 pelanggan lebih

"Ada 8.500 pelanggan naik menjadi 9.700 pelanggan, dengan jumlah pelanggan itu jika diestimasi/perhitungan, harusnya setiap bulan Rp 600 jutaan, namun yang datang membayar hanya 25 persen atau pada anggka Rp 100-200 juta per bulan," ungkapnya

Robert mengatakan, akan bersikeras dengan cara menurunkan petugas penagihan di lapangan untuk menagih ke pelanggan, jika tidak dibayar akan dilakukan pemutusan meter.

"Sebelum pemutusan akan disampaikan kepada pelanggan, kalau tunggakan dua bulan meter disegel dan tiga bulan tindakan pemutusan," tegasnya.

Dia menambahkan, untuk kapistas pelanggan rumah tangga rata-rata 15 kubik per bulan dan diketahui hasil uji lab secara kesehatan oleh BPKP, kualitas air di Halmahera Barat masul katagori baik karena dalam posisi 60-70 persen.

(deko)