HALSEL, OT - Setelah diduga terinfeksi corona virus (Covid-19) dan meninggal setelah dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Labuha, pasien dengan inisial RMN (45) awalnya mengeluhkan sesak nafas usai pulang dari ziarah kuburan keluarga di Desa Bajo Kecamatan Kayoa.
Camat Kecamatan Kayoa, Muhammad Fajri, dikonfirmasi indotimur.com, menyampaikan, pasien reaktif masuk ke Kayoa tidak melalui pelabuhan Kayoa melainkan mrlalui Bajo dengan speedboat.
"Pasien menyembunyikan identitasnya, hari Selasa kapal Tiga Lalu dan Padaidi, kami cocokkan KTP dia tidak terdata, rata-rata spead pangkalan di Kayoa mungkin bersangkutan langsung di Bajo,"ujarnya.
Camat menuturkan, pihaknya tidak habis pikir dengan musibah tersebut, lantaran dari 30 Kecamatan, Kecamatan Kayoa merupakan Kecamatan pertama yang mengambil langkah penanganan namun pupus setelah satu pasien asal Lingkungan Lelong Kota Ternate datang ke Bajo.
"Waktu datang dari Ternate kondisi badan juga ciri-ciri juga tidak wajar, mata kuning, makanya ada kemungkinan dia sudah ODP atau lainnya dari daerah luar,"terangnya.
Camat yang akrab disapa Galu juga menyampaikan, pasien tersebut, beralamat di lingkungan Lelong Kelurahan Makassar Timur, tak jauh dari kos-kosan pasien 01 Maluku Utara di Kota Ternate.
"Kepala Puskesmas kami meninggal jadi tidak ada kepala Puskesmas, dokter di Bacan, kapala TU di Bacan, APD juga tidak ada, jadi sedikit kewalahan dengan kasus ini," terangnya.
Yang bersangkuta memiliki riwayat perjalanan dari daerah yang terjangkit Covid dan baru tiba beberapa waktu lalu. Beberapa hari kemudian ia ke Kayoa untuk melakukan ziarah.(iel)