TERNATE, OT - Ketua DPRD Kota Ternate Muhajirin Bailussy menyebutkan sejumlah Kepala Sekolah (Kepsek) yang ingin mempertahankan jabatan karena orientasi mengejar dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Menurut Muhajirin, praktek penyalahgunaan dana BOS di sekolah kebanyakan terjadi di SD dan SMP.
Ia mengaku, praktek seperti ini cukup lama bahkan jika ada konflik di sekolah karena ada yang suka Kepsek dan ada yang tidak suka.
"Jadi orientasi menjadi Kepsek karena dana BOS, bahkan mereka ingin jabat Kepsek sampai pensiun di sekolah tersebut, karena bukan orientasi memajukan mutu pendidikan tapi kejar dana BOS," kata Muhajirin kepada indotimur.com .
Muhajirin menambahkan, ada sekolah yang tidak melibatkan bendahara pada saat pencairan dana BOS.
"Saya tahu praktek ini, karena dulu saya pernah manjabat Ketua Komisi III DPRD Kota Ternate," katanya.
Ketua DPC PKB Kota Ternate ini mengaku, dirinya tahu terkait praktek dana BOS di sekolah dan ini berantai karena mungkin dananya besar jadi mereka rasa aman dan nyaman.
"Praktek tersebut bersumber dari rumah besar Maliaro ujung (Dinas Pendidikan)," sebut Muhajirin.
Untuk itu, Muhajirin mendesak Wali Kota untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap para pejabat di lingkup Dinas Pendidikan.
"Kalau mau jujur, seandainya saya Wali Kota kemudian bicara peningkatan mutu pendidikan, maka orang-orang di Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Ternate akan diganti semua," tegasnya.
"Saya akan tanya mau urus mutu pendidikan atau tidak, kalau berkeinginan mengurus mutu pendidikan maka mari kita sama-sama," tegas Muhajirin mengakhiri.(ded)