TIDORE, OT - Salah satu warga Desa Loleo, Kecamatan Oba Tengah, Kota Tidore Kepulauan (Tikep) akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di ruang Isolasi Rumah Sakit Daerah (RSD) Tidore setelah sempat dirawat selama 2 (dua) hari.
Direktur RSD Tikep dr. Fahrizal Maradjabessy kepada sejumlah media mengungkapkan, pasien yang meninggal memiliki gejala mirip Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Kronologi pasien ini, awalnya sesak napas kemudian yang dibawa ke Puskesmas Galala pada Senin 20 April 2020 untuk menjalani perawatan, dan pada Kamis 23 April 2020 kondisi pasien semakin memburuk dan Sabtu 25 April 2020 pasien di rujuk ke RSD Tikep dengan gejala sesak napas.
Kata dr. Fahrizal, melihat kondisi pasien maka dilakukan rapid tes pertama dan hasilnya non reaktif dan langsung dilakukan pemeriksaan rongseng di ketahui kondisi infeksi saluran pernapasan dan infeksi paru.
Lanjutnya, saat di rujuk ke RSD Tikep pasien ini langsung di masukan dan dilakukan perawatan di dalam ruang isolasi.
"Pasien memiliki riwayat penyakit bawaan asma biasa, hanya saja jika asma maka diberikan obat dan semprot langsung ada perubahan, namun ini malah tidak ada perubahan," ungkapnya.
Menurutnya, gejala mirip kearah Covid-19, sehingga harus lebih baik sadikit agresif untuk penanganan, apalagi pasien meninggal dengan usia muda dan waktu sakitnya sampai meninggal juga sangat cepat.
Dia mengatakan, pada minggu 26 April 2020 pasien meninggal dunia, dan belum dilakukan pemeriksaan rapid test kedua maupun pengambilan swab test untuk pemeriksaan PCR di Laboratorium Makassar.
"Setelah berkonsultasi dengan pihak keluarga, akhirnya diputuskan pemakaman jenazah dengan menggunakan protokol Covid-19 karena ada gejala mirip Corona," tutur dr. Fahrizal.
Dia juga menambahkan, ini bagian dari pencegahan dan langkah antisipasi penyebaran Covid-19 maka dilakukan pemakaman dengan protokol Covid-19.
Katanya, saat ini keluarga pasien disarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah dan nanti akan dilakukan rapid tes kepada keluarga pasien. (Rayyan)