TERNATE, OT - Laborotorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut), yang dibangun sejak tahun 2017 lalu oleh Pemerintah Kota, namun hingga sekarang fasilitas dan Sumber Daya Manusia (SDM) masih minim.
Kepala UPTD Labkesda Kota Ternate, Riny Ariyanti Amra kepada indotimur.com menyampaikan, laborotorium yang dibangun beberapa tahun lalu hingga sekarang operasinya belum secara maksimal, karena masih banyak kekurangan SDM maupun sarana dan prasarana alat kesehatan laborotorimnya.
Unuk itu, pelayanan operasinya juga belum berjalan dengan baik, bahkan untuk ruangan juga belum sesuai standar. Tapi untuk ruangan pemeriksaan laborotorium sudah tersedia hanya saja peralatanya yang belum secara memadai dan belum ada.
"Semua ruangan laborotorium sudah ada, namun alatnya tidak ada," kata Riny kepada indotimur.com Senin (6/4/2020).
Untuk ruangan sendiri Riny mengaku, sudah tersedia ruangan laborotorium Kimia Klinik, dan ruangan laborotorium Mikrobiologi untuk menguji sampel kualitas air dan makanan, ruangan laborotorium Hematologi, ruangan laborotorium Kimia, ruangan laborotorium Parasitodologi, ruangan laborotorium Immunoserologi, ruangan laborotorium Mikrobiologi, dan ruangan Sampling.
“Dari ruangan yang ada belum semua tersedia alat-alat laborotoriumnya, sehingga tidak digunakan. Yang digunakan hanya ruangan laborotorium Kimia dan laborotorium Kimia Klinik, namun untuk alat-alatnya kedua ruangan ini juga belum lengkap yang sering digunakan mahasiswa kesehatan disaat praktek,” jelasnya.
Kata Riny, jika semua ruangan ini ada alat-alatnya maka untuk pengujian sampe dalam menghadapi wabah virus corona ini, pasti bisa dipergunakan sehingga tidak perlu jauh-jauh mengirimkan sampel, cukup dilaborotorium yang sudah ada.
"Untuk itu, saya berharap kepada pemerintah daerah agar memperhatikan laborotorium yang sudah, ada agar bisa melengkapi semua sarana dan prasaranya, sehingga jika ada pengujian sampel tidak perlu jauh-jauh ke luar daerah, namun diteliti oleh laborotorium yang ada," pungkasnya.(ian)