TERNATE, OT - Pengurus wilayah Pemuda Muhammadiyah (PM) Maluku Utara (Malut), Sabtu (21/12/2019), malam tadi, menggelar Musyawarah wilayah (Muswil) ke-IV, Provinsi Maluku Utara (Malut), di Royal Resto Ternate dengan tema " Menggembirakan Dakwah Islam Memajukan Maluku Utara".
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, anggota DPD RI Husein Syah, ketua umum pimpinan pusat PP Muhammadiyah Sunanto, pimpinan wilayah Muhammadiyah Malut, unsur Forkompimda Malut, staf ahli Gubernur Malut, ketua Bawaslu Malut, anggota komisioner KPU se-kabupaten/kota dan tamu undangan Muswil lainnya.
Ketua umum pimpinan pusat PP Muhammadiyah Sunanto dalam sambutannya menyampaikan, Muhammadiyah membutuhkan semangat dari pemuda Muhammadiyah Malut, "orang berpemuda bukan dilihat dari umurnya, tapi dilihat dari cara pandang dan gerakannya," tuturnya.
Dia mengaku berutang budi secara pribadi kepala Malut, karena baru pertama kali dia datang di provinsi Malut, tapi yang mendukung dirinya untuk datang tampa paksaan.
"Saya dapat undang di beberapa kota yang lain untuk menghadiri kegiatan pemuda Muhammadiyah, tapi saya memilih untuk hadir dengan pemuda Muhammadiyah yang ada di Malut," terangnya.
Pada kesempatan itu, Sunarto mengingatkan kepada kader-kader Muhammadiyah yang ada di Malut, untuk menjadikan Muhammadiyah sebagai tempat mengaktualisasikan kemampuan, karena Muhammadiyah memberikan kesempatan bagi siapapun, tanpa menilai dan melihat dari struktur bahkan status apapun.
"Siapapun yang visi dan pikirannya satu dengan Muhammadiyah, maka dia berhak untuk menjadi pengabdian di Muhammadiyah. Oleh karena itu, jadikan organisasi Muhammadiyah sebagai ruang mengabdi bagi kita semua, jangan sekali-kali masuk dalam organisasi Muhammadiyah untuk mengharapkan yang lebih, jangan sampai ada kekecewaan dikemudian hari, karena Muhammadiyah tidak memberikan keistimewaan kepada siapapun, terkecuali dia sendiri yang memberikan keistimewaan kepada organisasi ini," pesannya.
Sunarto menambahkan, Muhammadiyah berpikir maju dan berusaha memberi serta berusaha berbagi, konsensus ini yang harus perlu dipahami oleh kader-kader pemuda Muhammadiyah, karena untuk masuk di organisasi Muhammadiyah harus dinilai, dan pastikan para kader harus kuat, kalau tidak kuat secepatnya untuk berbalik arah.
"Muhammadiyah selalu ikhlas, jadi jangan khawatir untuk memajukan bangsa untuk kedepannya. Olehnya itu, gerakan Muhammadiyah sebagai gerakan Darul Ahdi Wa Syahadah, jadi jangan ragukan nilai kebangsaan Muhammadiyah untuk Indonesia, karena bagi kami konsensusnya sudah selesai, yang dipikirkan sekarang adalah bagaimana meningkatkan kemajuan dan memajukan banyak ini kedepannya lebih baik," ujarnya.
Dia mengajak kader Muhammadiyah Malut untuk meningkatkan kualitas, karena sekarang sudah tidak lagi namannya daerah-daerah tertinggal perkembangan, semua kesempatan dan memiliki aksesnya yang sudah sama seperti, teknologi dan akses lainnya.
Orang nomor satu PP Muhammadiyah itu, berpesan kepada kader-kader yang sudah terjun di partai politik, agar jangan sampai ada yang membawa nilai-nilai politik ke dalam Muhammadiyah, tapi yang seharusnya adalah membawa nilai Muhammadiyah ke dalam partai politik.
Sementara itu, Gubernur Malut yang diwakili staf ahli Darwis Pua dalam sambutannya menyampaikan, kehadiran pemuda sangatlah dinantikan untuk menyongsong perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat serta negara, sejarah pun mencatat dan mengakui bahwa, tulang punggung perjuangan sebuah bangsa terletak pada pemuda.
"Tak terkecuali pemuda Muhammadiyah yang layak dengan semangat yang sama, dan perjuangan yang tulus pemuda Muhammadiyah harus mampu dan terus menanamkan nilai-nilai perjuangan keluhuran dari sosok tauladan dan penggerak Muhammadiyah di Indonesia, seperti KH. H Ahmad Dahlan, Jendela Sudirman, KH. Ahsar Basir dan tokoh-tokoh Muhammadiyah lainnya," sebutnya.
Darwis menyatakan, saat ini kita telah berada pada era industri 4.1, era yang penuh dengan berbagai tantangan di bidang teknologi informasi. Dengan kondisi seperti ini, pemuda Muhammadiyah harus memposisikan dirinya secara tepat.
"Untuk itu, ada beberapa cara yang harus dilakukan oleh pemuda Muhammadiyah dan pemuda Indonesia secara umum. Pemuda Muhammadiyah harus mampu berkompetisi di bidang STM, pemuda Muhammadiyah harus mengembangkan pola berpikir kritis dan tidak gampang terpengaruh oleh hal-hal yang negatif," tambahnya.
Orang nomor satu di Malut juga menitipkan pesan dan harapan, bahwa pemuda Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah dan gerakan pembaharuan, maka dengan itu, pembaharuan ini harus menjadi totalitas untuk pemuda Muhammadiyah. "Untuk itu, sebagai salah satu mitra strategis Pemerintah daerah, tentunya sama-sama untuk menaruh harapan besar agar hasil Muswil kali ini mampu menghadirkan pemikiran, gagasan serta keputusan yang berkualitas dan dapat membawa perubahan untuk kemaslahatan umat, kemajuan serta kesetaraan bersama," kata Darwis mengutip pesan gubernur Malut.
Pemerintah Provinsi Malut mengapresiasi pemuda Muhammadiyah Malut, atas kerjasama yang baik di masa periode selama ini. "mari kita pelihara dan terus tingkatkan kerjasama serta bersinergi demi kepentingan masyarakat Malut kedepannya," tutup Darwis. (awie)