HALSEL,OT- Progres pekerjaan talud penahan longsor sungai, melalui anggaran Dana Desa (DD) desa Palamea Kecamatan Kasiruta Barat, mengalami keterlambatan pekerjaan lantaran kepala desa masih mengitu studi banding di Jawa Barat.
Hal ini disampaikan Said Arfin, salah satu warga desa Palamea, kepada wartawan, Rabu,(27/10/21).
Dikatakan, pekerjaan talud sungai melalui dana desa dengan panjang 100 meter, merupakan alokasi anggaran tahap II tahun 2021.
Namun kata Said, hingga saat ini pekrjaan tidak terlaksana lantaran pembelanjaan material tidak sesuai dengan RAB.
"Sebagai warga saya sangat kecewa, pekerjaan masih bermasalah, kadesnya fokus Stuban,"ujaranya.
Lanjut, Said, akibat dari kelalaian kepala desa tersebut, progres pekerjaan harus mengalami keterlambatan, yang berakibat pada pekerjaan itu sendiri.
"Pekerjaan kami terhambat dan baru capai 25 persen, sedangkan uang tidak ada di bendahara desa dan kades skarang ada stuban ke Jawa,"ujarnya.
Sementara itu, Bendahara desa, Amin Abas, dikonfirmasi, mengaku sejauh ini dirinya tidak memiliki dokumen RAB sehingga tidak bisa berbuat banyak terkait dengan terkendalanya pekerjaan talud tersebut.
"RAB tidak ada di saya sehingga saya tidak tau berapa jumla nominal dari pekerjaan tersebut,"ujarnya.
Amin juga menyampaikan dirinya tidak diberikan kewenangan oleh kepala desa sehingga hanya melakukan pekerjaan sesuai dengan apa yang diberikan oleh kepala desa.
"RAB itu ada sama kades saya tidak mendapatkannya,"terangnya.(iel)(iel)







