TERNATE, OT - Data.kerusakan akibat gempabumi 7,1 SR yang menguncang wilayah Maluku Utara (Malut) dan Sulawesi Utara, terus mengalami perubahan setelah tim relawan bencana GPM Jemaat Efata Mayau melakukan identifikasi kerusakan akibat gempabumi tadi malam.
Data yang dihimpun indotimur.com, dari LSM Rorano yang mendapat infomasi dari tim relawan bencana GPM Jemaat Efata Mayau menyebutkan, hingga jam 12:10 waktu di Ternate, jumlah rumah yang rusak ringan sebanyak 5 unit, rumah retak 12 unit, sarana ibadah (gereja-red) 3 unit, sedangkan korban luka ringan tercatat dua orang.
Direktur LSM Rorano, Asghar Saleh menyebutkan, berdasarkan data yang diperoleh dari tim relawan bencana GPM Jemaat Efata Mayau merinci, rumah yang rusak di Kelurahan Mayau milik keluarga Arloni Namoua, keluarga Hopni Makaandung, keluarga Robinson Arnyanyi, keluarga Alexander Salu dan keluarga Aswin Salu.
Sementara di Kelurahan Bido, rumah milik keluarga Demianus Tuanger dan keluarga Alpius Pagama, mengalami rusak ringan. Di Kelurahan Lelewi, rumah milik keluarga Yermias Rajalahu juga dilaporkan rusak ringan, sementara satu gereja baru milik GPM Elfata Mayau, juga dilaporkan rusak ringan.
Dengan demikian sampai siang ini, data yang dihimpun LSM Rorano melalui tim relawan bencana GPM Jemaat Efata Mayau menyebutkan, dua warga mengalami luka akibat tertimpa reruntuhan, 5 unit rumah rusak ringan, 12 unit rumah retak dan 3 unit gereja rusak ringan.
Tim relawan bencana GPM Jemaat Efata Mayau juga melaporkan, berdasarkan hasil identifikasi, kondisi warga dan rumah di Tifure tidak terdampak gempa.
Warga di Mayau dan Tifure juga mulai beraktifitas normal, namun malam nanti, warga dikabarkan akan kembali ke pengungsian di lokasi yang tinggi untuk mengantisipasi gempa-gempa susulan. (thy)