Home / Berita / Nasional

Harga Masker Naik Pemkot Ternate Sidak Apotek dan Distributor

04 Maret 2020
Nurbaity Radjabessy

TERNATE, OT - Untuk memastikan ketersediaan masker dan mengendalikan harga masker, Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate melakukan sidak ke sejumlah apotek yang ada di Ternate.

Sidak dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Ternate, Abdullah Taher bersama Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Ternate, Nurbaity Radjabessy dan sejumlah pihak terkait.

"Tadi Dinkes bersama dengan Wakil Wali Kota Ternate, Abdullah Taher melakukan sidak penjualan masker disemua apotek yang ada di kota Ternate, untuk harga penjualan semua tempat rata-rata normal, tapi ada juga apotek yang lain tidak menjual," kata Nurbaity kepada wartawan, termasuk indotimur.com, Rabu (4/3/2020) di gedung DPRD Kota Ternate.

Menurutnya, berdasarkan hasil sidak di lapangan, harga masker per buah, Rp 2.000. "Jadi harga biasa per masker Rp 2.000 rupiah, dan itu harganya seperti biasa. Memang ada apotek yang tidak menjual," kata Nurbaity.

Dia mengaku, ada sebuah toko penjualan alat-alat kesehatan di Bastiong yang menjual masker dengan harga yang cukup tinggi, karena harga normal satu pack dengan isi 50 buah hanya Rp 70 ribu, tapi mereka menjualnya dengan harga Rp 250 ribu, karena mereka beli di Surabaya dengan hitungan ongkos pengiriman dan lainnya sehingga dijual dengan harga demikian.

Pada Sidak, Wakil Wali Kota Ternate Abdullah Taher, langsung meminta kepada pihak penjual, baik toko maupun apotek agar tidak lagi menjual masker melebihi harga normal.

“Dinkes menganjurkan peggunaan masker hanya untuk orang sakit, yang tidak sakit atau sehat, tidak perlu menggunakan, karena orang sakit influensa, batuk dan sakit lainnya, mereka itu yang perlu pakai masker karena takutnya tertular ke orang yang sehat," terangnya. 

Terkait harapan DPRD untuk membagikan masker kepada masyarakat, Kadinkes mengaku, belum bisa dilakukan karena hingga saat ini belum ada warga yang terpapar virus mematikan itu.

Dia menyebut, jumlah masker yang dimiliki Dinkes tidak sebanding dengan jumlah warga Kota Ternate.

“Untuk pembagian masker kepada masyarakat Kota Ternate, saat ini belum bisa dilakukan,  karena sekarang belum ada masyarakat kota Ternate yang terjaring virus tersebut, dan juga dari kantor kesehatan pelabuhan (KKP) sudah melakukan aktivitas menyisir seluruh titik-titik yang ada di pulau Ternate, salah satunya di bandara karena alat pendeteksi suhu badan sudah ada di sana,” katanya.

Selain itu Dinkes, Dinkes kata Kadis, melakukan pengadaan masker dari jauh sebelumnya, namun di Jakarta, Surabaya dan Makassar pun tidak dapat, namu Dinkes masih ada stok masker untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Tapi tidak terlalu banyak dan tidak cukup untuk masyarakat kota Ternate secara keseluruhan.

“Jadi harus disiapkan melebihi jumlah masyarakat. Oleh karena itu saat ini belum bisa memberikan kepada masyarakat, karena masker tersebut dikeluarkan pada saat hal-hal yang tidak memungkinkan terjadi baru bisa dibagikan," pungkasnya.(awie)


Reporter: Munawir Suhardi

BERITA TERKAIT