TERNATE, OT - Anggota MPR-RI kelompok DPD kerjasama dengan Muslimat NU Provinsi Maluku Utara (Malut), melakukan sosialisasi 4 pilar dengan tema." Pancasila, UUD Negara RI Tahun 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika.
Kegiatan sosialisasi 4 pilar ini, dilaksanakan di aula hotel Bukit Pelangi Kelurahan Jati, turut dihadiri, anggota MPR-RI kelompok DPD, Husain Alting Sjah yang juga Sultan Tidore, Ustazd Hidayat, Muslimat Nahdatul Ulama (NU) Provinsi Malut. Penasehat Muslimat Kota. Pengurus dan anggota Bidang Muslimat serta Majelis Talim binaan Muslimat Provinsi Malut.
Anggota MPR-RI yang juga Sultan Tidore. Husain Alting Sjah, kepada sejumlah wartawan termasuk indotimur.com Minggu (21/6/2020), mengatakan, tujuan sosialisasi 4 pilar ini, dalam rangka memberikan pemahaman bersama satu kesatuan presepsi rumah besar yang bernama NKRI.
"Karena kondisi sekarang kita bicarakan sebagaimana Pancasila itu tersosialisasi di tengah-tengah masyarakat, itu yang perlu dibicarakan. Bukan soal pola atau perubahan seperti kemarin ada yang mengusulkan dalam rancangan Undang-Undang HIP, saya kira ini sudah melenceng jauh. Oleh karena itu, berbagai macam ikhtiar harus kita lakukan salah satunya adalah sosialisasi 4 pilar," ungkapnya
Dia menuturkan, melalui sosialisasi 4 pilar ini bisa diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat dari semua tingkat, "ini bukan hanya tugas seorang anggota MPR-RI. Akan tetapi ini tugas kita secara bersama selaku warga Negara Republik Indonesia, warga berkewajiban melakukan sosialisasi dan memberikan pemahaman terkait 4 pilar kepada siapa saja yang belum mengetahui," ujar Huasain.
Dikatakan, hampir semua elemen masyarakat dan stakholder bersepakat melakukan penolakan walapun ada sebagian elit secara diplomatis mengatakan, akan dilakukan penundaan, tapi secara peribadi saya menolak kalau ada seratus sekian juta orang yang menolak rancangan Undang Undangan HIP tersebut. Dengan isinya sudah tidak memuat ketuhanan, tetapi berkebudayaan kemudian ditolak seratus juta orang salah satunya adalah saya," tegasnya.
"Karena kita tetap berkomitmen sebagimana yang diamanatkan oleh tahap MPR dan Undang-undang dasar 45, tidak ada perubahan lagi ketuhananya yah ketuhanan yang maha esah tidak ada ketuhanan berkebudayaan ajaran dari mana itu," tegasnya
Ditambahkan, ini merupakan tugas dan tangung jawab bersama bukan hanya angota DPD, MPR, dan DPD-RI, tetapi tugas semua warga Banggsa Indonesia untuk memberikan penguatan agar masyarakat semua mengetahui tentang Pancasila.
Husain lalu menjelskan, esensi Pancasila itu ada 5 sila, dan itu harus tercermin dalam kehidupan nyata bagi seluruh rakyat Indonesia
"Sila pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, dari segi implementasi kehidupan kita punya pergerakan, perjalanan, berbangsa dan bernegara, harus mencerminkan bahwa kita adalah orang-orang bertangung jawab sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing," jelas Husain.
Pada sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, artinya satu sila yang mengajarkan kepada kita, tentang keadaban bagaimana tentang bentuk-bentuk toleransi, tidak pragmatis, tidak sekedar mementingkan diri sendiri.
"Sila ketiga Persatuan Indonesia, tidak ada perbedaan frame pemikiran dan langkah-langkah yang sama, "pada sila keempat, yakni Kerakyatan Yang Dipimpin, artinya bahwa, memang hidup ini bukan hanya ada satu kelompok seseorang saja, atau satu agama dan strata kehidupan ini perlu kita duduk bermusyawarah dan saling menghormati antara satu dengan yang lain," terangnya.
"Sila kelima, Keadilan Sosial artinya bahwa, semua orang harus tersentuh keadilan bukan hanya segelintir orang yang menguasai beberapa, dan kemudian banyak orang tidak mendapatkan apa- apa itu tidak boleh monopoli di bidang tertentu sehingga nilai keadilan tidak merata," kesalnya
Sementara itu, Ketua Muslimat NU Provinsi Malut. Rosita Alting, mengatakan, sosialisasi empat pilar ini bagian dari program Muslimat dengan berbagai stakholder.
Rosita mengatakan, ini menjadi kesadaran teman-teman ibu-ibu pengurus untuk harus perlu dilakukan sosialisasi jika perlu intens atau rutin. "Kita dalam kehidupan keberagamaan begitu nampak, begitu juga komunitas Muslimat NU sangat beragam makanya ini dikumpulkan kesadaran untuk bersatu dalam kehidupan bernegara," ujarnya
Dia menuturkan, kegiatan ini bentuk silaturahim kerena selama ini belum dilakukan silaturahim secara khusus dengan Jou Husen Alting.
"Kami berharap semoga kemitraan berbagai pihak itu terjalin terus menerus, tentu kita ingin mendapatkaan suport dengan semua di kalangan ibu-ibu di majelis talim, begitu banyak satu hal penting bahwa nilai-nilai ancasila NKRI, UUD, Bhinneka Tunggal Ika tidak terkikis dengan perkembangan jaman saat ini. Oleh karena itu, perlu dilestatikan implementasi nilai-nilai empat pilar bisa berjalan di tengah-tengah masyarakat," pungkasnya. (ded)