TERNATE, OT - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Provinsi Maluku Utara (Malut), Selasa (23/11/2021) melaksanakan pertemuan bersama dengan Duta Besar (Dubes) Polandia untuk Indonesia, Beata Stoczynska di ruangan rapat kantor Gubernur Malut.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri suami Dubes, Slawomir Stoczynska serta Diplomat Politik Ekonomi Michael itu dihadiri sejumlah pengusaha yang ada di Maluku Utara.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Provinsi Maluku Utara, Gajali Abd Muthalib mengatakan, kedatangan Dubes ini salah satunya bisa menjajaki peluang usaha di Malut.
untuk menangkap moment tersebut Apindo telah melakukan pertemuan bersama, dalam pertemuan ini banyak pembicaraan dan presentasi dari teman-teman pengusaha lokal baik itu pembicaraan soal hasil bumi, tambang, ikan dan lainnya.
Kata dia, dari presentasi tersebut Dubes Polandia juga sangat memberikan respon yang baik dan nantinya mereka kembali ke negara asalnya untuk menyampaikan informasi tersebut yakni ketersediaan Sumber Daya Alam (SDA) di Malut untuk diceritakan kepada pengusaha Polandia, sehingga kedepannya bisa ditindak lanjuti untuk kerja sama.
"Jadi kedepannya akan kita sudah bisa kerja sama juga untuk mendorong hasil-hasil kita di Malut ini agar bisa diekspor," ungkap Gajali.
Dia menjelaskan, dari poin-poin pembahasan sendiri dimana banyak disoroti soal perikanan karena sebagian ikan sudah diekspor, selanjutnya soal cengkeh, kopra, pala, masalah tambang, kerajinan UMKM, dan produk-produk usaha lainnya khas dari Malut yang dikelola oleh pengusaha yang ada.
Foto bersama usai pertemuan (foto_ist)
Gajali mengaku, dengan pembahasan yang sudah disampaikan ini jika kedepan sudah berjalan dengan baik ketika ada permintaan ekspor maka Apindo akan selalu siap membantu
kata Gajali dalam pertemuan tadi juga ada tawaran dari Hj Daeng Barang yang telah menawarkan ketersediaan cengkihnya sebanyak 300 ton yang sudah ada di Ternate jika ada permintaan dari pengusaha di Polandia maka siap diekspor.
Tentu langkah ini pengusaha yang ada di Malut juga sudah siap dengan hasil-hasil usahanya olehnya itu Apindo juga berharap ada kemudahan juga jika pengusaha ini bisa dibantu oleh pemerintah dari sisi kemudahan usaha, regulasi, gudang, pelabuhan dan transportasi jika ada pengusaha yang barangnya di eskpor.
Hal-hal ini harus juga diperhatikan oleh pemerintah juga agar pengusaha di Maluku Utara bisa ekspor dengan mudah dan efesien jangan sampai biaya tinggi maka dipastikan pengusaha di Malut kala bersaing dengan daerah lain karena selama ini barang yang diekspor dari Malut namun yang diuntungkan itu Sulawesi dan Surabaya kekurangan ini yang dampaknya ke pengusaha.
"Olehnya itu kami dari Apindo juga akan siap membantu bagi pengusaha lokal yang ada di Malut jika ada barang yang akan diekspor ke luar negeri hal ini juga harus butuh perhatian dengan pemerintah juga agar ada kemudahan jika barang pengusaha bisa bersaing dengan daerah lain jika barangnya diekspor dengan mudah dan efesien ke negara lain," tutup Gajali.
(ian)
