TERNATE, OT- Pemerintah provinsi Maluku Utara (Malut) dalam menghadapai wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), hingga saat ini belum terlalu siap dari sisi fasilitas dan SDM, padahal kasus terus mengalami peningkatan.
Hal ini terbukti, bahwa dokter yang bisa melakukan swab test Covid di Rumah Sakit Umum Daerah Chasan Boesorie (RSUD CB) Ternate hanya 1 (satu) orang dan 1 (satu) lagi dokter Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) bertugas di RSU Labuha. Selain itu, perlengkapan swab test berupa Viral Transport Mediun (VTM) tersisa 20 buah di RSUD CB Ternate.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Malt yang juga Jubir Penanganan Covid-19 Malut, dr Alwia Assagaf dalam konferensi pers Sabtu (18/4/2020) sore tadi menyampaikan, kompetensi melakukan swab test ada pada dokter spesialis patologi klinik atau dokter spesilis paru.
Untuk RS pemerintah, kata Alwia, dokter spesialis paru di Malut hanya 2 (dua) orang, yakni di RSUD CB Ternate dan RSU Labuha Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel).
“SDM inilah yang menentukan, sehingga sampai saat ini RS rujukan kabupaten/kota belum bias melakukan swab test, maka mereka menghubungi provinsi untuk dirujuk guna pemeriksaan swab di RSUD CB Ternate,” jelas Ketua IDI Malut.
Untuk itu, lanjut Alwia, sampai saat ini yang bisa melakukan sawab test selaian RSUD CB Ternate juga RSU Labuha. Bahkan beberapa hari lalu pihaknya mengirum 1 (satu) Viral Transport Mediun (VTM) ke RSU Labuha untuk melakukan swab test pasien sesuai dengan kemampuan mereka.
“Kemampuuan pemeriksaan ini juga tergantung sarana dan prasarana tersebut,” ujarnya.
Alwia menjelaskan, bahwa pemeriksaan swab test memiliki alat khusus, yaitu media yang namanya VTM, tapi saat ini VTM di RSUD Chasan Boesorie Ternate tersisa 20 buah.
“Kita keterbatasan VTM, disini kita memiliki tersisa 20 buah,” ujarnya.
Lanjutnya, VTM itu dikelola oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) provinsi, sehingga apabila RS membutuhkan baik itu RS rujukan provinsi atau RS rujukan kabuppaten/kota yang mampu mlakukan swab maka VTM itu akan dikkirim dengan peralatan swab.
“Ketersediaan VTM tersisa 20, kalau ada yang harus dilakukan swab baru maka berdoa saja agar tidak banyak, karena ketersediaan kita hanya itu,” ucapnya.(glenipi)