TERNATE, OT – Aksi mahasiswa yang menolak Omnibus Law di depan Gedung DPRD dan Kantor Wali Kota Ternate ricuh, Kamis (8/10/2020) siang tadi.
Pantauan indotimur.com di lapangan, kericuhan terjadi karena ratusan mahasiswa dari sejumlah Universitas di kota Ternate ini meminta Ketua DPRD Kota Ternate menemui massa kasi, namun sejak pagi hingga pukul 14.22 Wit Ketua DPRD tak kunjung menemui mereka.
Massa yang sejak pagi berorasi dan membakar ban bekas di depan gedung wakil rakyat, tiba-tiba melempari gedung tersebut dan aparat Kepolisian. Aksi saling lempar itu terjadi hinggga 30 menit, sehingga aparat Kepolisian Polres Ternate langsung memukul munduru massa aksi hingga ke tugu Makugawene, Kalumata puncak dengan menembakan gas air mata.
Mass aksi kemudian lari berhamburan, sebagian lari kea rah utara dan sebagian kea rah selatan. Akibat dari kericuhan itu, batu dan kayu berserakan di atas jalan Kalumata puncak, Kelurahan Kalumata, Kecamatan Ternate Selatan.
Hingga berita ini publis, aparat kepolisian masih siaga di gedung DPRD Kota Ternate, sementara massa aksi lainnya sudah bergabung dengan pendemo yang berada di depan kantor wali kota Ternate.
Kericuhan juga sempat terjadi di depan kantor wali kota Ternate, namun tidak berlangsung lama, karena aparat Kepolisian masih memberikan kesempatan untuk berorasi.
(awie)







