HALBAR, OT - Masyarakat Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) yang tergabung dalam Aliansi Jong Halmahera, menolak Bupati Danny Missy turun di Pelabuhan Jailolo, kelas III A Desa Guemmadu, setelah pulang dari ibukota Jakarta, Selasa (14/04/2020) sore tadi dengan pesawat Batik Air.
Aksi tersebut dilakukan di dua titik, yakni jalan masuk pelabuhan Jailolo dan pertigaan jalan Desa Gufasa, Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat, aksi ini diwarnai dengan membakar ban bekas.
Salah satu orator aksi, Hikayat Hi. Djut dalam orasinya mengatakan, aksi ini adalah bentuk protes terhadap pimpinan daerah dan mereka telah mendapatkan informasi bahwa Bupati Danny Missy telah tiba di daerah ini, setelah dari Jakarta.
“Saya secara pribadi berpendapat, bahwa keresahan yang kemudian dihadapi oleh masyarakat Halbar, khususnya terkait dengan wabah virus corona ini adalah bagian dari tidak ada perhatian bupati dengan persoalan ini," tegasnya.
Dia menegaskan, ini adalah bentuk keresahan warga agar supaya Pemda Halbar lebih serius dalam menangani Covid-19.
Ia mengaku, setelah dihadang speedboat yang ditumpangi bupati langsung balik menuju Pelabuhan mini dekat kediaman Sekda Halbar, di Desa Guemmadu. Namun teman-teman pendemo cepat sampai di pelabuhan, akhirnya speedboat bupati kembali balik haluan dengan arah ke Sidangoli, Kecamatan Jailolo Selatan.
Sementara Kadis Kominfo Halbar yang juga Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Halbar, Chuzaimah Djauhar saat di telepon tidak merespon.
Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Halbar, Rosfinjte Kalenget yang dikonfirmasi terkait tempat karantina bupati yang kedua kalinya pulang dari Jakart bersama ajudannya mengaku, belum mengetahui kebenaran atas kembalinya bupati.
"Saya baru saja dari Sidangoli dan belum tahu bupati sudah pulang atau belum. Tapi yang pasti siapa saja baik bupati dan ajudannya jika baru pulang pasti di karantina," katanya.(deko)