HALSEL, OT - Walaupun Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) mampu mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp35 miliar, tidak serta merta membuat stafnya puas, malah merasa kecewa terhadap Bupati dan Sekda serta Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Halsel yang dinilai tidak menghargai kinerja staf Nakertrans Halsel selama ini.

Sejumlah pegawai Disnakertrans Kabupaten Halsel, angkat bicara terkait capaian PAD Nakertrans Halsel namun pegawainyanya dikecewakan.

"Capaian target PAD yang begitu besar dicapai Disnakertrans Halsel, tapi sungguh disayangkan hal itu tidak dibarengi dengan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang diterima oleh staf Disnakertrans Halsel," ujar salah satu staf Nakertrans Halsel dan dibenarkan oleh staf lainnya di kantor Nakertrans Halsel, Senin (1/7/2024).

Para Pegawai menyesalkan sikap Bupati dan sekda serta TAPD Halsel yang tidak menghargai kinerja staf Disnakertrans Halsel yang berhasil mencapai target PADnya.

Para pegawai ini malah membandingkan, dimana TPP staf Dinas yang menghasilkan PAD besar disamakan dengan TPP staf dinas yang tidak menghasilkan PAD.

"Ini sangat disayangkan, harusnya staf di dinas penyumbang PAD harus lebih besar dari TPP staf dinas yang tidak memberikan PAD, Bupati dan Sekda bersama TAPD tidak menghargai kinerja staf Disnakertrans Halsel selama ini," tandas mereka.

Dengan kondisi seperti ini, lanjut mereka, dipastikan membuat kinerja staf menurun dalam memungut retribusi TKA, sementara amanah TAPD Halsel, harus wajib dijalankan oleh OPD-OPD penghasil PAD dimana capaian target, menjadi hal yang kedua namun kerja tim harus di utamakan. 

"Kinerja kita tidak di hargai, bagaimana kita bisa kerja lebih giat dan jika seperti ini maka harapan untuk mencapai target tidak bisa di capai,"tegas mereka.

Bukan hanya itu, staf Disnakertrans Halsel juga menilai kantor Disnakertrans Halsel saat ini sudah tidak layak ditempati.

Staf Disnakertrans Halsel mengancam akan bergabung dengan Dinas lain yang berkantor di Masjid Raya Alkhairaat, karena bangunan kantor Disnakertrans Halsel tersebut sudah tidak layak dijadikan kantor tempat bekerja.

"Kantor Nakertrans Halmahera Selatan saat ini terlihat sudah seperti kandang kambing," ujar mereka.

Mereka meminta Bupati dan Sekda harus memperhatikan masalah ini, dimana harus bangun kantor Disnakertrans Halsel yang representatif.

Pasalnya, lanjut mereka, kantor Nakertrans Halsel setiap hari selalu di kunjungi masyarakat dan sering juga di datangi pihak perusahan yang beroperasi di Halsel

"Banyak tamu dari Perusahan yang datang ke Kantor tapi kami malu dengan kondisi kantor kami yang seperti kandang kambing ini," tandas salah satu staf yang tidak mau namanya di beritakan.

 (@by)