AMBON, OT- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berharap, pendataan kerusakan bangunan maupun warga yang mengungsi akibat gempa bumi Ambon, provinsi Maluku beberapa waktu lalu agar segera dirampungkan.
Selain itu, data jumlah pengungsi yang pada saat ini menyebar diberbagai lokasi yang terdampak gempa bumi juga harus didata secara lengkap, terintegrasi berdasarkan nama dan alamat masing-masing.
”Kami sangat berharap pendataan dapat segera dirampungkan serta dituntaskan oleh para petugas dilapangan, agar dalam pekan ini kami dapat sampaikan ke pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana," Kata Kepala Kasubdit Kompensasi dan Pengembalian Hak Pengungsi BNPB, Budi Erwanto.
Dia meminta pemerintah Daerah ditiga kabupaten dan kota yang terdampak bencana gempa bumi, untuk lebih serius dan bekerja secara cepat dalam mendata seluruh rumah warga yang rusak, baik itu kerusakan fasilitas umum, bangunan pemerintah maupun sosial.
“Pendataannya harus lebih cepat diselesaikan, agar dapat segera diserahkan ke Pemerintah Pusat untuk diambil langkah-langkah lanjutan, terutama pemulihan pasca bencana gempa bumi,” ujarnya.
Budi menjelaskan, sejauh ini sudah ada sebagian data dari petugas lapangan yang telah dimasukan, namun data tersebut jumlahnya masih sedikit. Sedangkan lambatnya proses pendataan ini bukan hanya terjadi di Maluku saja, tetapi juga terjadi di daerah lain yang pernah terdampak gempa bumi seperti di Provinsi Sumatera Utara.
“Bengkaknya data pengungsi korban gempa bumi di lapangan itu hal yang wajar, pertugas tidak perlu takut untuk menginput seluruh data pengungsi korban gempa, setelah itu ditetapkan dengan surat keputusan Wali kota atau Bupati lalu diserahkan ke BNPB," jelasnya.(red)