Home / Berita / Nasional

Bantu Siswa Korban Gempa, PWI KJH Buka Posko Peduli Pendidikan

30 Juli 2019
Posko Peduli Pendidilan PWI KJH

HALSEL OT - Rasa kepedulian terhadap anak anak sekolah di lokasi korban gempabumi, sejumlah wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI,) dan Komunitas Jurnalis Halsel (KJH) membuka posko peduli Pendiidkan bagi siswa korban gempa.

Kordinator Posko Peduli Pendidikan PWI dan KJH Halsel, Risman Lamitira menjelaskan, para wartawan di Halsel, selain melaksanakan tugas liputan terhadap bencana gempabumi 7.2 SR, para pewarta di Halsel yang tergabung dalam PWI dan KJH) juga membuka Posko Peduli Pendidikan. 

Kata dia, posko bantuan Pendidikan berupa seragam sekolah dan alat tulis diharapkan dapat menjawab kebutuhan 5.644 siswa/siswi SD dan SMP yang tersebar di 38 Desa pada 10 Kecamatan yang terkena dampak gempabumi dan saat ini masih berada di tenda-tenda pengungsian.

Menurutnya, Pokso Peduli Pendidikan ini dibuka sejak Senin (29/7/2019) kemarin, berlokasi di cafe Marimoi dan cafe Basigaro desa Tomori jalan Raya Kantor Bupati.

Posko peduli Pendidikan ini menerima bantuan berupa seragam sekolah dan alat tulis yang akan disalurkan langsung ke lokasi pengungsian.

"Posko Peduli Pendidikan dibuka karena prihatin terhadap anak-anak didik yang kehilangan rumah, bangunan sekolah juga rusak."jelas wartawan Pokso Malut ini.

Risman menambahkan, bagi masyarakat maupun pihak lain yang peduli dan mau menyumbang bantuan pendidikan bisa langsung datang di Posko. 

Dia berharap, dengan bantuan ini bisa mengurangi beban hidup orang tua siswa dalam menyekolahkan anak anak mereka.

"Saat ini orang tua tidak bisa berbuat apa apa. Tidak beraktifas. Maka berharap uluran tangan kita semua dapat membantu mereka," tambah Risman diamini Bendahara Posko Peduli Pendidikan, Dahbudin Basri

Ketua PWI Halsel Samsir Hamajen menjelaskan, pasca gempabumi 7.2 SR, tidak kurang dari 5.644 siswa saat ini menempuh pendidikan di sekolah darurat yang disediakan Pemkab Halsel. 

Saat ini ada 5.644 siswa SD SMP yang tersebar di 38 desa pada 10 Kecamatan dengan jumlah sekolah SD sebanyak 44 sekolah dan SMP ada 20 serta memiliki 704 ruang belajar.

Sementara 5.644 siswa itu terdiri dari kelas 1 SD ada 9 siswa, Kelas II 718 siswa,

Kelas III  856 siswa, Kelas IV 884 siswa, Kelas V  917 siswa dan kelas VI sebanyak 1.053 siswa.

Wartawan Malut Pos ini, menjelaskan, di tingkat SMP  sebanyak 1.235 siswa, sehingga total jumlah siswa SD dan AMP dilokasi pengungsian akobat gempa sebanyak 5.644 siswa secara keseluruhan.

"Dengan bantuan dan uluran tangan dapat membantu para siswa/siswi dalam memenuhi kebutuhan pendidikan mereka," jelas Samsir yang akrab disapa Apil.(red)


Reporter: Redaksi

BERITA TERKAIT