TERNATE, OT- Pasien 01 yang terkonfirmasi positif Corona Virus (Covid-19), diduga selama tiga hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Boessoerie Ternate, tidak diisolasi di ruang khusus tapi dirawat di ruang paru RSUD tersebut.
Padahal di ruang paru ada beberapa pasien umum atau pasien yang dikategori sakit paru. Selain itu juga, terdapat para perawat yang setiap hari berganti shif kerja tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
Informasi ini dibenarkan oleh beberapa pihak yang dihubungi media ini malam tadi, bahkan diakui langsung oleh salah satu pasien PDP Covid-19 yang saat dirawat di ruang isolasi, bahwa selama ini di ruang isolasi Covid-19 RSUD Chasan Boesoerie Ternate hanya dua orang pasien. Sementara pasien yang positif Corona selama ini tidak berada di ruang isolasi.
Menanggapi hal ini, Direktur LSM Rorano Asghar Saleh ketika dikonfirmasi menyampaikan, jika benar pasien tersebut disaat masuk RSUD lalu tidak diisolasi ke ruangan isolasi dan dirawat d ruang paru, maka gugus tugas melakukan pelanggaran sangat serius, karena telah merugikan banyak orang.
“Kalau misalnya benar dia dirawat di ruang paru, dan tidak di isolasi di ruangan isolasi, maka saya minta besok RSUD Chasan Boesoerie diisolasi,” tegasnya.
Asghar menyampaikan, dirinya meminta penjelasan dari tim gugus tugas dan di RSUD terkait dengan penanganan pasien di RSUD.
“Selama ini mereka sampaikan tiga orang PDP di ruang isolasi, tapi faktanya satu pasien tidak diisolasi,” ujarnya Asghar.
Gugus tugas tidak terbuka dan menutup informasi terkait penanganan Covid-19 di Provinsi Malut. “Jangan main main dengan wabah ini. Saya minta penjelasan tentang SOP dan bagaimana managemen kasus yang digunakan dalam menanggani wabah ini. Banyak orang yang terancam terutama petugas di rumah sakit”. tegas Asghar.
Sementara Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Malut, dr Rosita Alkatiri saat dikonfimasi wartawan malam tadi via telepon, tidak mau menjawab pertanyaan wartawan.
“Sudah jam istirahat ini, jadi nanti besok saja,” singkatnya.
(glenipi)
