TERNATE, OT - Direktur LSM Rorano, Asghar Saleh menyebut, kapal milik PT Pelni, KM Doro Londa sebagai kluster baru covid-19 di Provinsi Maluku Utara.
Kepada indotimur.com, wartawan senior itu menjelaskan, Doro Londa adalah kluster baru, setelah 8 ABK kapal milik PT Pelni ini terkonfirmasi positif corona.
Menurutnya, kluster biasanya merujuk pada suatu tempat yang sama dimana ada beberapa orang yang tertular covid-19.
Asghar kemudian membeberkan data yang dihimpun terkait Doro Londa dan penyebaran covid-19 di Maluku Utara.
Tanggal 5 Maret 2020 : KM Doro Londa tiba di Ternate setelah melakukan perjalanan dari Tanjung Priok Jakarta. Ikut dalam Kapal ini adalah Pasien 01 Maluku Utara yang kembali dari Bandung via Jakarta. 23 Maret 2020 hasil Laboratorium Jakarta mengkonfirmasi yang bersangkutan positif corona.
"Saya menduga besar kemungkinan 01 ini tertular di Bandung ataukah di atas Kapal Doro Londa karena saat kasus pertama di Indonesia diumumkan Presiden Jokowi tanggal 2 Maret 2020, pasien 01 sudah berada dalam perjalanan dengan kapal menuju Ternate. Jika pasien tertular di Bandung atau Jakarta maka dugaan banyak pihak termasuk para ahli Epidemiologi UI bahwa virus corona sudah ada di Indonesia jauh sebelum bulan Maret menjadi benar adanya. 01 dinyatakan sembuh tanggal 8 April 2020. Di tanggal yang sama, anak dari 01 dinyatakan positif corona dan jadi pasien 02 Maluku Utara lalu dirawat hingga dinyatakan sembuh pada 15 April 2020," ungkap Asghar.
Dia kemudian menyebut, tanggal 19 Maret 2020, Doro Londa masuk ke Ternate, namun untuk trayek ini, Asghar mengaku masih mengkonfirmasi beberapa data.
Selanjutnya, tanggal 2 April 2020, ada banyak penumpang yang setelah ditracking dan di Rapid Test hasil Reaktif lalu di rujuk ke RSUD Chasan Boesoerie untuk PCR atau Swab Test.
"Hasilnya pada tanggal 15 April 2020 terkonfirmasi pasien pasitif 03 dan 04 asal Tidore dengan riwayat perjalanan dari Bandung Jawa Barat. Tanggal 30 April 2020, 4 santri asal Morotai juga terkonfrimasi positif. Mereka memiliki riwayat perjalanan dari Tasikmalaya ke Jakarta dan sempat nginap di mesjid Kebon Jeruk sebelum naik kapal. Ada juga 2 warga Ternate yang terkonfirmasi positif Covid19 dengan riwayat perjalanan dari Bandung ke Ternate menggunakan KM Doro Londa. Dengan demikian ada 8 orang pada pelayaran tanggal 2 April 2020," terang Asghar.
Tanggal 16 April 2020, ada 259 penumpang dan 134 ABK yang datang ke Ternate, dari jumlah ini, yang diperiksa melalui rapid test "cuma" 167 pada hari itu. Hasilnya ada 19 ABK dan 2 warga yang reaktif dan diisolasi untuk PCR. Tanggal 26 April 2020, hasil pemeriksaan PCR mengkonfirmasi 1 warga Ternate asal Morotai yang ikut dalam pelayaran Doro Londa positif Covid19. Pada tanggal 30 April 2020, 8 ABK dinyatakan Positif Corona.
Menurutnya,.para ABK ini yang mesti dicari tau pekerjaannya di atas kapal, "jika di bagian pantry atau makanan maka akan bertambah rumyam masalah ini. Di hari yang sama ada salah satu warga ber KTP Ternate meninggal di RSUD Labuha dan dimakamkan dengan protokol Covid19. Almarhum telah di Rapid Test di Puskesmas Kayoa dan hasilnya reaktif. Mengalami sesak nafas lalu di rujuk ke Labuha namun tidak tertolong. Almarhum tercatat sebagai penumpang KM Doro Londa dari Ambon.
Asghar juga mengaku sedang memverifikasi.sejumlah data yang berkaitan dengan kluster Doro Londa, "ada beberapa data yang masih saya verifikasi untuk melengkapi data kami di Rorano," pungkas Asghar.(thy)