HALUT, OT - Kegiatan Penyematan Topi Perawat (Capping Day) pada program studi (D-III) Kebidanan serta program studi (S-1) Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makariwo Halmahera (Stikmah) Tobelo tahun akademik 2019-2020, yang dilaksanakan di Gedung Marahai Tobelo, Selasa (4/2/2020), berlangsung aman, lancar dan penuh khikmat.
Tidak kurang dari 79 mahasiswa mengikuti prosesi pemasangan KAP dan ucap janji yang terdiri dari mahasiswa (S-1) program studi Keperawatan sebanyak 32 orang dan mahasiswa (D-III) program studi Kebidanan 47 orang.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut mewakili Kepala BNN Halmahera Utara kepala Seksi P2M BNNK Yanes Manipa, mewakili Dandim 1508/Tobelo Kapten Inf And Muchsin, perwakilan Ketua L2Dikti wilayah XII Maluku Muluku Utara, serta Perwakilan OPD dan para tamu undangan.
Ketua Stikmah Tobelo, dr Arend Mapanawang menjelaskan, Capping Day merupakan kegiatan seremonial yang sangat perlu dilakukan oleh mahasiswa baru yang telah menjalani perkuliahan selama kurang lebih satu semester.
"Setiap tahun kegiatan ini kami lakukan, dan merupakan acara sakral yang tujuan untuk membekali perawat untuk memiliki karakter seorang pelayan masyarakat yang mampu menterjemahkan dan menghormati para pelopor pencetus perawat di dunia ini," jelas Arend.
"Kami tetap melaksanakan kegiatan sakral ini setiap tahunnya Karena kami yakin hal ini sangat penting untuk dilakukan dalam membentuk pribadi perawat yang baik dalam menjalankan tugas di tengah-tengah masyarakat nantinya," katanya.
Selain itu Arend mengatakan, Stikmah akan terus bekerja dan berinovasi untuk melakukan inovasi-inovasi baru di dunia kesehatan serta berharap dalam 2 tahun kedepan Stikmah yang akan berubah nama menjadi Institut kesehatan, kiranya akan semakin memberikan kontribusi besar di bidang pendidikan kesehatan di daerah ini.
Sementara Asisten III bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Halmahera Utara, Yudihart Noiya menyampaikan, kegiatan capping day ini merupakan suatu awal dari sebuah pelayanan, karir dan perjalanan hidup yang sesungguhnya.
"Melalui capping day inilah mahasiswa akan terjun kedalam dunia kesehatan untuk mengabdi kepada masyarakat dengan profesionalitas dan tanggung jawab yang telah dibangun melalui masa belajarnya sebagai mahasiswa," tuturnya.
Dia mengatakan, untuk menjadi seorang tenaga kesehatan atau perawat sangatlah tidaklah mudah, dibutuhkan proses pembelajaran yang matang dari seorang tenaga kesehatan .
"Dibutuhkan mental yang siap dalam keadaan dan situasi apapun serta mampu melaksanakan tugas melayani masyarakat dengan baik dan ramah," jelasnya.
Di samping faktor medis,.sebut Noya, faktor yang sangat mendasar sebagai seorang perawat dan tenaga kesehatan adalah faktor pelayanan prima terhadap masyarakat, oleh karenanya itu mempunyai sifat kasih yang tulus merupakan suatu kewajiban hakiki bagi seorang petugas kesehatan .
Sementara Ketua L2Dikti wilayah XII Maluku Muluku Utara yang diwakili kepala bagian akademik kemahasiswaan dan sumberdaya, Cornelly Matakena mengatakan, kegiatan capping day bukan akhir dari sebuah kesuksesan, akan tetapi merupakan titik awal langkah menggapai keberhasilan, serta niat untuk mendedikasikan ilmu dan pengetahuan ditengah-tengah masyarakat.
"Setia sebagai tugas pokok pelayan masyarakat, berkomunikasi yang baik dengan masyarakat, bersikaplah displin karena displin merupakan kunci utama, baik selama mengenyam pendidikan dan saat bekerja melayani membantu masyarakat bersikaplah rendah hati dalam melayani. Karena petugas kesehatan dituntut mengabdi, memiliki sosial yang tinggi, peka terhadap keluhan masyarakat dan bekerja dengan tulus," tutupnya.
Reporter: Redaksi

BERITA TERKAIT
TERPOPULER
LOKAL


Pelantikan Pejabat Pemkot Ternate Dalam Bulan Ini
14 Agustus 2025

Jelang Upacara, Sekda Halsel Pantau Kondisi Asombang
14 Agustus 2025

