TERNATE, OT - Setelah tertahan selama dua minggu di Ternate, 49 warga Sulawesi Utara (Sulut), Senin (11/5/2020) malam akhirnya bisa dipulangkan dengan Kapal Motor (KM) Permata Obi dari pelabuhan Ahmad Yani Ternate menuju pelabuhan Manado, Sulawesi Utara.
Kepala KSOP Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, Taher Laitupa, dalam wawancaranya dengan wartawan termasuk indotimur.com, di pelabuhan Ahmad Yani Ternate mengatakan, hampir 50 penumpang asal Sulawesi Utara (Sulut), sejak dua minggu lalu tidak bisa diberangkatkan karena terbentur kebijakan lockdown di Sulawesi Utara.
"Memang penumpang asal Sulawesi Utara ini, adalah tersisa dari dua minggu lalu dengan kapal fery Ternate-Bitung, yang pertama diberangkatkan itu 100 lebih penumpang, tahap kedua karena ada misskomunikasi antara Ternate dengan Sulut, sehingga 50 penumpang tidak bisa diberangkatkan, dengan alasan bahwa di sana (Sulut) tidak menerima," kata Laitupa.
Dia menyebut, secara administrasi, kapal Permata Obi siap diberangkatkan dengan membawa kurang lebih 50 penumpang warga Sulut, "mereka sudah siap diberangkatkan sesuai protokol kesehatan, seluruh administrasi kesehatan sudah dipenuhi, saat ini juga siap diberangkatkan ke Manado," tukasnya.
Menurut Laitupa, pihaknya mengijinkan kapal ini untuk berangkat, setelah pihak KSOP menerima surat persetujuan dari assisten I Pemprov Sulawesi Utara, tentang kesediaan Pemprov Sulut menerima warganya yang pulang ke Sulut, "saya sudah menerima surat dari asisten I Pemprov Sulut dengan nomor : 007/20.6071/SEKL-D-Perhubungan/2020," tukasnya.
Sementara itu, tercatat ada kurang lebih 25 penumpamg warga Gorontalo, terpaksa harus tertahan di Ternate, karena pemberlakukan PSBB di Provinsi tersebut.
Meski berbagai upaya telah dilakukan berbagai pihak termasuk LSM Rorano yang sejak semalam menghubungi staf khusus Gubernur Gorontalo, namun 25 warga Gorontalo ini tak bisa ikut berangkat karena tidak ada jaminan dari Pemprov Gorontalo untuk menerima warganya.
Amatan indotimur.com, KM Permata Obi yang jadwalnya harus berangkat pada Sabtu, (9/5/2020), namun terpaksa tertahan karena terkendala lockdown yang diberlakukan Pemprov Sulut.
Setelah melalui negoisasi alot, kapal berkapasitas 400 penumpang itu, akhirnya bisa diberangkatkan setelah pihak KSOP Ternate menerima surat persetujuan dari Pemprov Sulut.
Sedangkan hingga kapal diberangkatkan, KSOP belum menerima surat kesediaan Pemprov Gorontalo untuk menerima warganya, alhasil, ada sekitar 25 penumpang warga Gorontalo terpaksa harus tertahan menunggu surat kesediaan Pemprov Gorontalo untuk menerima warganya.
KM Permata Obi meninggalkan dermaga Ahmad Yani Ternate, pada Selasa, (12/5/2020) dinihari, sekitar pukul 02:00 waktu di Ternate.(thy)