DARUBA, OT - Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pulau Morotai Provinsi Maluku Utara (Malut) Muhammad A Karie sesalkan sikap para hakim juri tinju amatir yang dinilai tidak netral sehingga berimbas pada event Pemda Morotai.
Kepada indotimur.com, Sekda Morotai mengaku kecewa dengan keputusan hakim juri tinju yang digelar dalam rangka festival Morotai. Sebab, ada indikasi keberpihakan para dewan juri yang cenderung berpihak ke sala satu tim tinju guna merebut bonus juara umum senilai Rp 400 juta.
“Dari event tinju ini banyak orang datang nonton, tapi lebih banyak yang kecewa dengan keputusan para hakim juri,” ujar Sekda, Senin (05/08/2018).
Ia mengatakan, keputusan juri yang kontroversi membuat banyak sasana tinju dari luar Maluku Utara yang tak mau lagi bertanding lantaran kecewa timnya terang-terang menang di atas ring, namun juri memenangkan tim yang suda digadang.
“Selaku Pemerintah Daera saya kecewa dengan para dewan juri, tinju ini bukan seleksi pra PON lalu kala tak lagi ikut PON, ini festifal Morotai, juri terkesan memenangkan banyak dari Peladda Ternate sehingga banyak petinju dari luar Malut banyak yang kecewa dan ini imbasnya ke Pemerintah Daerah, ini juga karena ada indikasi kejar bonus,” sesal Sekda.
Masalah tersebut, kata Sekda, suda dikoordinasikan saat pertikaian pertama tinju berlangsung, hanya saja para hakim juri mengatakan bila keputusan diganggu gugat maka para hakim tak mau lagi menjuri.
“Waktu keputusan hakim juri membuat sedikit pertikaian, saya sempat berbicara soal netralitas. tapi para hakim juri katakan jika keputusan mereka digugat maka tak mau lagi menjuri, saya katakan ini event Pemda Morotai kami yang penyelenggara jadi tolong keputusan netral,” kata Sekda.
(hiz)
