DARUBA, OT - Kunjungan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko Ginting ke Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara,, selain meresmikan mesin pembangkit listrik tenaga diesel, KSP juga menyempatkan diri menjaring aspirasi masyarakat nelayan di Morotai.

Pantauan indotimur.com, pada Sabtu (20/11/2021), di Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) PT Harita Samudra di desa Daeo Kecamatan Morotai Selatan, terdata 18 nelayan Morotai menerima bantuan kapal tangkap ikan secara simbolis oleh KSP.

Selain menyerahkan bantuan, KSP juga berdialog langsung demgan sejumlah masyarakat nelayan yang tergabung dari beberapa desa terkait kendala yang dihadapi nelayan di Morotai.

Salah satu nelayan dalam sesi dialog menyampaikan, kendala yang dialami masyarakat nelayan di Morotai adalah harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tidak stabil.

“Yang menjadi kendala nelayan di Morotai, yaitu BBM sangat mahal karena dijual dengan harga di atas harga normal, kemarin harga HET Rp 6.500 tetapi di Morotai harganya diatas Rp 10.000 sehingga kami minta bapak menertibkan harga BBM,” tegas Bahrun salah satu nelayan di Morotai.

Selain BBM, tersedianya Cold Storage produksi es batangan juga tidak efektif dalam memenuhi kebutuhan nelayan. “Kami juga meminta agar tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemda Morotai tetapi juga Pemerintah Pusat untuk membangun Cold Storage di Morotai,” pintanya.

Menanggapi keluhan nelayan, KSP Muldoko menyampaikan akan meneruskan aspirasi masyarakat Morotai kepada Kementerian terkait.

“Hari ini saya (KSP,-ed) siap mendengar masukan dari nelayan dan saya catat, dan akan saya sampaikan kepada Menteri Perikanan, untuk harga BBM yang mahal nanti saya perintahkan kedeputian I untuk mendalami masala ini dan dibahas, juga seluru keluhan akan saya komunikasikan,” tegas KSP Moeldoko.

 (hiz)