DARUBA, OT- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pulau Morotai mengklaim, abrasi di Pulau-pulau kecil bukan dampak dari proyek pembangunan reklamasi Water Front City (WFC).

Hal ini ditegaskan Kepala DLH Pulau Morotai, Mahfut Tuasikal, Selasa (28/08/2018). "Abrasi di Pulau-pulau seperti Dodola bukan karena reklamasi WFC, tapi abrasi ini sudah terjadi sebelum pembangunan WFC. Buktinya, pulau Metita dan Tabailenge juga suda abrasi waktu dulu saya kepala BLH dan bukan sekarang," tegas Mahfut.

Menurutnya, ada aduan warga terkait sumber air di sumur yang ada di Pulau-pulau kecil berubah menjadi asin, dan ini sudah lama terjadi dalam beberapa tahun belakangan ini.

"Kalau air rasanya asin itu sudah lama, bahkan semasa almarhum pak Lukman Badjak masih menjadi Camat, bukan karena WFC,"  ujarnya.

Untuk menanggulangi dampak abrasi, kata Mahfut, bukan hanya tanggung jawab dinas terkait, melainkan semua pihak. "Nanti dilihat master plan yang dibuat Pemda, karena tanggung jawab abrasi adalah bersama," jelas Mahfut.(hiz)