DARUBA, OT - Kepala Desa Cendana, Kecamatan Morotai Jaya, Kabupaten Pulau Morotai, Delfis Tenang diadili sejumlah tokoh adat desa setempat, Sabtu (11/11/2023) baru-baru ini.

Dalam perundingan adat, Kades Cendana divonis bersalah karena dinilai melanggar hukum adat, sebab Kades tertangkap sedang berboncengan dengan isteri orang berinisial EM yang taklain Sekretaris Desa (Sekdes) di desa tersebut pada malam hari yang bukan waktu kerja.

Suami EM, Johanes Sumendap menuturkan, dirinya menangkap Kades Cendana berboncengan dengan istrinya sekira Pukul 04.30 WIT dini hari dan ada bukti rekaman video.

Johanes mengaku, Kades sering chat dengan istrinya karena ia suda memiliki bukti chat antara Kades dengan istrinya di media sosial dengan arah pembicaraan masalah pribadi bukan soal pekerjaan, padahal keduanya sudah beristri dan bersuami.

Johanes menduga, ada hubungan khusus antara Kades Cendana dan istrinya selaku Sekdes. 

"Sebagai upaya pencegahan, saya memberanikan diri melaporkan masalah ini kepada ketua Adat Desa Cendana dan juga kepada Camat Morotai Jaya," tutur Johanes.

Dalam perundingan Adat yang digelar di Rumah Ketua Adat Desa Cendana, pada sabtu pekan kemarin, selain dihadiri dirinya dan ketua Adat, hadiri pula Kedes dan sekdes sebagai terduga pasangan perselingkuhan Cendana, hadir pula istri Kades, Kaur Pemerintahan, Ketua BPD disaksikan puluhan masyarakat Cendana 

Saat penyelesaian perkara adat itu, Ketua Adat Nicolaus Gilalo mengeluarkan putusan, bahwa Kades Cendana bersalah sesuai dengan bukti-bukti, namun Kades nampak tidak terima dan menunjukan sikap arogansinya lalu keluar dari rumah ketua adat. 

"Ketika Kades keluar dari perundingan adat, saya menilai Kades tidak menghargai hukum adat. Untuk itu, saya berharap Kades Cendana bersikap profesional dan koperatif apabila pada penyelesaian perkara adat berikutnya," harap Johanes.(hiz)