HALSEL, OT - Musyawarah Ikatan Keluarga Besar (IKB) Makian Kayoa (Makayoa) Halmahera Selatan (Halsel) yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 26 September mendatang, mendapat respon dari sejumlah tokoh muda Makayoa lainnya.

Pasalnya, Musyawarah yang digagas sejumlah tokoh muda Makayoa itu, dinilai tidak representasi dari sub etnis Makayoa lainnya.

"Kita di Makayoa itu ada sembilan sub etnis diantaranya, Malioa, Soma, Tahane, Peleri, Samsuma, Waikyon, Waigitang, Makian Luar, dan Kayoa, jadi harus dibentuk dulu keterwakilannya dari sub etnis itu baru musyawarah," ungkap salah satu tokoh muda Makayoa, Gunawan Waigitang.

Menurutnya, jika semua sub etnis telah dibentuk paguyubannya, maka keterwakilan sub etnis akan menjadi peserta dalam musyawara besar tersebut.

"Kalau dipakai keterwakilan jumlah desa Makayoa di Halsel, maka total desa sangat banyak dan akan merepotkan panitia itu sendiri," ujarnya.

Olehnya itu, Gunawan meminta agar musyawarah tersebut ditunda dan dibentuk keluarga besar di subetnis yang nantinya mewakili pesertanya.

"Bentuk dulu Ikatan Keluaraga Soma, Ikatan Keluarga Waigitan, Ikatan Keluarga Kayoa, Makian Luar, Samsuma dan lainnya agar kita mengetahui jelas" sebutnya.

Lanjut Gunawan, tujunnya sangat positif, jika keterwakilan itu memiliki kapasitas dan kapabilitas maka infestasi sosial akan menjawab semua problem Makayoa selama ini yang dinilai politis.

 (iel)