HALSEL, OT - Pasca peristiwa tenggelamnya KM Cahaya Arafah di perairan Tokaka Gane Barat, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mengintervensi moda transporatasi laut yang melayani masyarakat pesisir Gane.

Ketua Bidang Maritim KNPI Halsel, Dahbudin Basri, meminta Pemkab Halsel melalui Dinas Perhubungan (Dishub) agar membangun koordinasi dengan instansi terkait untuk mengadakan moda teansportasi laut yang lebih aman dan nyaman bagi warga pesisir Gane.

Kata dia, tragedi tenggelamnya KM Cahaya Arafah yang menyebabkan korban jiwa sudah harus menjadi perhatian pemerintah dalam penyediaan moda transporasi laut yang lebih aman dan nyaman bagi warga pesisir Gane.

"Sederhana tinggal Pemkab berkoordinasi dengan pemilik kapal, KSOP dan otoritas kelautan lainnya untuk mengalihkan kapal-kapal seperti, Qween Meri (Kupal) atau Mekar Teratai (Babang) untuk dialihkan melayari rute pesisir Gane," katanya.

Dia bahkan menyarankan Pemkab Halsel melalui Dishub dan instansi tekhnis lainnya membuat pos-pos persinggahan, "misalnya di desa Samo, sebagai dermaga persinggahan pertama Ternate- Gane (Samo) dengan melayani Desa Batulak, Desa Gumira, Desa  Posi-Posi, dan Desa Samat," urai Dahbudin.

Sementara untuk desa lainnya, kata dia, semisal Moloku, Nurjihat, Tokaka, Suka Damai, Dolik, Fulai dan Boso, semuanya menuju titik di Desa Dolik.

"Nah sisanya di desa Saketa, dan untuk Joronga dan sekitarnya nanti Pemda mengaturnya seperti apa," sebutnya.

Rute ini juga kata Budin, akan mendongkrak PAD perhubungan dan pendapatan masyarakat di deaa seperti tukang ojeg dan mobil penumpang, " ini solusi yang harus dipertimbangkan oleh pemerintah daerah," tutupnya.

 (iel)