TOBELO, OT - Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara (Malut) memilih Desa Margomulyo, Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara (Halut) sebagai tuan rumah pelatihan alsintan se-Malut pada, Selasa (30/7/2019).
Acara pelatihan alsintan dibuka secara resmi dibuka oleh Bupati Halut, Frans Manery dan dihadiri, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Malut yang diwakili Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian, Abjan, Kepala Dinas Pertanian Halut, Daud, Kepala Dinas Pangan Halut V. E Leiwakabesy, Direktur PT. Rutan Surabaya Dwi Nugroho serta peserta pelatihan.
Kepala Dinas Pertanian Halut, Daud, dalam laporannya menyampaikan, peserta yang mengikuti paltihan alsintan sebanyak 198 orang. Sementara untuk pembiayaannya ditangani secara keselurahan oleh PT Rutan Surabaya yang merupakan sebagai instruktur dalam pelatihan ini.
Selain itu, kata Daud, kenapa Halmahera Utara menjadi tuan rumah untuk pelatihan alsintan, karena selalu ada koordinasi pihaknya dengan Dinas Provinsi Malut.
"Oleh karena itu PT Rutan kali ini memberikan pelatihan maksimal, agar kedepan menjadi harapan kita untuk ketahanan pangan. Dan kegiatan ini dimanfaatkan sebaik mungkin, sehingga kegiatan pertanian di desa semakin baik pula," harapnya.
Sementara Bupati Halut, Frans Manery mengatakan, selaku tuan rumah pelatihan ini, dirinya mengucapkan selamat datang bagi peserta dari Kabupaten/Kota untuk belajar teknik mengoperasikan dan merawat Alsintan yang benar. "Alsintan saat ini sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses pengolahan tanah, tanam, panen, dan pengeringan padi maupun jagung," jelasnya.
Menurutnya, alsintan mutlak diperlukan untuk menuju pertanian lebih maju sehingga terjadi efisiensi waktu, efektik dalam bekerja dan mengurangi biaya. Fakta menunjukan bahwa sebagian besar Alsintan yang diberikan atau dipinjamkan kepada UPJA kurang terurus sehingga cepat rusak dari usia ekonomis dan teknis.
"Upaya Pemerintah untuk memberikan bantuan Alsintan adalah untuk ketahanan pangan Nasional dan khususnya di daerah kita masing-masing, sehingga kita terhindar dari rawan pangan," tutupnya.
(red)
