HALTENG, OT- DPRD Halmahera Tengah (Halteng) gelar rapat dengan Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) terkait hasil riset yang disampaikan oleh lembaga Riset Nexus3 Foundation dan Universitas Tudulako beberapa waktu lalu di Kecamatan Weda Tengah dan Weda Utara terkait temuan logam berat, dan Arsenik.
Ketua Komisi III DPRD Halteng Aswar Salim mengatakan, rapat ini terkait tindaklanjut terkait temuan di Weda Tengah dan Weda Utara.
"Tadi DLH sudah menyampaikan hasil dari uji baku mutu air dari lembaga yang mereka percayakan, jadi memang ada perbedaan antara Nexus dan DLH,"ucap Aswar saat diwawancarai di Kantor DPRD Halteng, Jum'at (13/6/2025).
Politisi Golkar itu mengatakan, perbedaannya kalau Nexus menguji selain baku mutu air, juga ikan dan darah Manusia, tapi dari DLH hanya meneliti soal uji baku mutu Air.
"Sehingga rekan-rakan DPRD mempertanyakan ke DLH, kenapa uji sampel air itu dilakukan pada saat airnya bersih atau tidak ada hujan, kenapa mereka tidak meneliti pada saat hujan atau air keruh, karena kalau hujan sudah pasti Air sungai dari Hulu sampai ke Hilir sudah pasti tercemar,"jelas Anggota DPRD Dua periode itu.
Dia mengatakan, DPRD sudah memiliki referensi dan secara kelembagaan DPRD akan membuat rekomendasi sesuai dengan tata tertib, sehingga dalam waktu dekat ini DPRD akan menggelar rapat pimpinan untuk membahas poin-poin rekomendasi terhadap masalah yang terjadi di teluk Weda.
"Harus ada tim independen yang melakukan riset terhadap manusia, ikan, air, udara, dan makanan Holtikultura yang di konsumsi warga,"tegasnya.
Sementara Anggota DPRD Fraksi PKB Jainudin Ali mengatakan penyampaian yang dilakukan oleh DLH soal kondisi udara Weda Tengah yang katanya masih baik. Menurutnya harus ada riset yang jelas, jangan menyampaikan sesuatu seakan-akan kondisinya baik-baik saja.
"Memang masyarakat tidak melakukan riset ilmiah, tapi secara kasat mata, kita bisa lihat bagaimana warga di Weda Tengah hidup dalam kepungan debu, lalu hari ini DLH sampaikan itu masih baik-baik saja," jelasnya.
Selain itu, kata dia, terbaru sumur yang berada di Lelilef Waibulan dan Sawai juga sudah tidak bisa di konsumsi oleh warga karena tercemar. "Untuk itu harus ada perhatian serius dari pihak berwajib," tutup Putra Lelilef itu.
Hal senada disampaikan oleh Anggota DPRD Novianti Anwar, menurutnya Pemda melalui Dinas terkait harus intens melakukan Online Monitoring atas perkembangan lingkungan, di Weda Tengah dan Weda Utara, dan hasil monitoring itu harus bisa disampaikan ke publik.
"Pemda harus intes lakukan monitoring dan disampaikan ke publik, agar warga juga mengetahui," jelas Politisi Gerindra itu.
Dia mengatakan, DLH mengambil titik sampel yang harus jelas, biar presentasi itu secara rinci. Kita harus tau indikator dan metodologi apa yang dipakai oleh DLH terkait kondisi yang terjadi saat ini.
(red)